Gorontalo

Walikota Apresiasi Polres Gorontalo Kota Ajak Imam Masjid Jaga Kamtibmas

Posted on

MCB.Com (Kota Gorontalo) – Polres Gorontalo Kota mengundang para Imam Masjid se-Kota Gorontalo sebagai perpanjangan tangan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Buktinya, para Imam Masjid pada acara Focus Disscusion Group (FGD) yang bertempat di Aula Wirapratama Polres Gorontalo Kota, Selasa (03/10/17).

Walikota Gorontalo, Marten Taha dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Polres Gorontalo Kota yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. Marten menilai bahwa kegiatan ini sangat penting guna menjaga kamtibmas di wilayah Kota Gorontalo.

“Keamanan dan ketertiban bukan hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita semua,” kata Marten.

Polres Gorontalo melakukan pertemuan dengan para Imam Masjid.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorongtalo ini menguraikan, banyak yang telah dilakukan kepolisian melalui berbagai program pencegahan gangguan kamtibmas. Bahkan baru-baru ini Polres Gorontalo membetuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).

Tak heran kata Marten, Polres Gorontalo Kota memperoleh penghargaan dari Mebes Polri dan mendapat kunjungan dari kepolisian Jepang. Polres Gorontalo Kota merupakan salah satu yang meraih penghargaan dan mampu bersaing dengan enam polda lainnya tipe A.

“Kita berkumpul untuk berdiskusi dan membahas pencegahan gangguan kamtibmas, diantaranya; tindakan radikalisme, miras, judi, dan kerawanan kamtibmas lainnya. Dibutuhkan masukan dari para Imam Masjid, sebab yang mengetahui situasi langsung di kelurahan adalah bapak-bapak semuanya,” ujar Marten.

Walikota juga menyampaikan, bahwa di Kota Gorontalo terdapat 293 Masjid. Nah, untuk menangkal tindakan kriminal, Marten Taha berharap agar para Imam Masjid bisa menjadi mitra kepolisian untuk mencegah tindakan radikalisme, miras, judi, dan narkoba.

“Jangan sampi radikalisme merambah ke daerah kita, karena orang yang masuk kedaerah kita, kita tidak tahu apa saja yang dilakukan oleh mereka. Sebagai contoh yang pernah terjadi di Wumialo, Karena radikalisme sudah menyebar dan masuk sampai di kampus-kampus,” papar Marten.

Menurut Marten, pemerintah Kota Gorontalo telah merevisi perda, agar semua jenis minuman keras, dilarang di wilayah Kota Gorontalo. “Setiap malam kamis atas bantuan dan dukungan dari pihak Polres Gorontalo Kota dan secara rutin malam minggu kami melakukan razia. Puluhan bahkan ratusan botol minuman selalu dimusnahkan di Polres Gorontalo Kota. Namun peredarannya masih tetap ada sampai saat ini. Tugas kepolisian menindak dan menyita barang tersebut. Tugas dari Imam ialah mencegahnya,” tandasnya.* (01/02-Binmas).

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Most Popular

Exit mobile version