Bali
Gema Perdamaian 2016
MCB.COM – Bali – (Denpasar) Sabtu ( 8/10) Acara Tahunan “GEMA PERDAMAIAN” diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya di Bali. Untuk tahun ini, acara tersebut dilaksanakan di Sisi Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon – Denpasar – Bali – Indonesia.
Gema Perdamaian 2016 ini adalah yang ke-14, yang memiliki tujuan untuk saling mengenal perbedaan, saling memahami, menumbuhkan toleransi dan cinta kasih. Terkemas secara edukatif untuk semua anggota keluarga.
Acara ini didesign karena adanya rasa curiga dan intoleran antar anak bangsa yang memuncak saat peristiwa malapetaka meledaknya bom di Legian pada tanggal 12 Oktober 2002. Semua meyakini bahwa malapetaka itu dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki hati damai, minus toleransi dan hidup dengan penuh kecurigaan. Saat itulah masyarakat terhenyak menyadari bahwa pendidikan kedamaian diperlukan dan doa bersama perlu diadakan. Acara ini menjadi wahana pemahaman pluralitas – kebhinekaan, toleransi dan pengupayaan damai secara bersama. Maka masyarakat menciptakan kegiatan GEMA PERDAMAIAN (GP) ini sejak tahun 2003.
Acara ini bukan untuk memperingati meledaknya bom di Kuta, 12 Oktober 2002. Ini diadakan sebelum tanggal 12 Oktober. Sebuah simbol yang menyiratkan makna bahwa kita harus serba antisipatif apabila kita tidak menginginkan malapetaka kemanusiaan serupa terjadi lagi.
Adapun konsep acaranya, diperuntukan untuk semua kalangan masyarakat, tidak memandang usia, apapun suku, agama dan rasnya. Semua hadir dengan pakaian adat dan pakaian sembahyang yang berbeda-beda sehingga semua dapat melihat perbedaan itu dengan jelas tanpa mesti ditutupi. Acara dikemas santai, menghibur, mendidik namun sakral karena ada doa-doa yang sungguh-sungguh oleh pemimpin agama, dan pula doa bersama-sama yang berdampak luar biasa. selain kualitas kesungguhan doa dan hikmah acara yang mesti dihayati dengan kesadaran tekad bersama, juga diperlukan kuantitas yaitu semakin banyak yang hadir, maka akan berdampak semakin baik
Doa bukanlah sekedar etika berketuhanan, namun doa yang benar akan menimbulkan energi positif sesuai dengan keinginan. Doa perdamaian yang dipanjatkan bersama-sama yang berlatar beragam diyakini akan menghasilkan bulir-bulir energi ke dalam gelombang kosmik yang bermanfaat mengharmoniskan serta menghapus energi buruk akibat pikiran-pikiran , niat atau tindakan angkara murka diatas bumi. Bulir – bulir energi doa pada acara Gema Perdamaian jarang terproduksi jenisnya karena doa dilakukan secara bersama-sama oleh hadirin yang berbeda keberadaannya/latar belakangnya.
Pemrakarsanya adalah kelompok masyarakat serta individu-individu (tak tersebutkan jumlahnya karena terlalu banyak) yang terpanggil dan sadar bahwa acara ini diperlukan sehingga otomatis masyarakatlah pemilik acara Gema Perdamaian. Panitianya adalah mereka yang terpanggil untuk melakukan pelayanan (Ngayah). Semua element masyarakat, sewajarnya terlibat acara ini tak terkecuali pemerintah.
Dukungan dana adalah sumbangan masyarakat serta sebagian adalah peran serta pemerintah, ditargetkan sekitar 15.000 peserta yang menghadiri acara tersebut.
Semoga Acara Gema Perdamaian bisa berlangsung sampai ke Anak-Cucu kita, agar dapat menjadi warisan yang berharga bagi peradaban dimasa mendatang.
Selamat berdamai dengan diri kita masing-masing, berdamai dengan saudara-saudara kita dan berdamailah seluruh umat manusia di dunia, damailah alam semesta.(MCB Ramia/001)
[post-views]
You must be logged in to post a comment Login