Gorontalo
Idris Rahim Dicintai Rakyat Karena Keluguannya
MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Sore itu rapat DPW PAN Provinsi Gorontalo sangat alot. Rangkaian agenda keputusan diambil kala itu. Hujan interupsipun ikut mewarnai perdebatan. Saran, pendapat yang berbeda disampaikan oleh peserta rapat. Tampak Ia tenang, ia mendengar, ia menyimak, iapun mengatur alur jalannya rapat sehingga terlihat teratur dan tertib.
Dipantau MediaCerdasBangsa.Com, ternyata yang sedang memimpin rapat adalah Idris Rahim, Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo. Karena keluguannya, peserta rapat terkesima mendengarnya. Penjelasan pimpinan atas pertanyaan dan saran yang disampaikan dalam forum rapat diterima secara bulat oleh peserta—tak ada perbedaan lagi.
Karakter Idris berkomunikasi sangat lugu. Tutur katanya begitu lembut, sehingga menggugah siapa saja yang mendengar. Struktur kalimatnya terurai secara sistimatis bagai air mengalir begitu saja. Tak pelak ketika ia minta persetujuan forum, kompak menyatakan, “setuju”.
Tampak pula sejumlah simpatisan Idris Rahim sedang mengikuti jalannya rapat pleno PAN di luar ruangan. “Inilah keunggulan Ka’ Idi (panggilan akrab Idris Rahim, red) memimpin rapat. Jika Ka’ Idi sudah memutuskan, serentak menyatakan setuju,” ujar Umar Karim memberikan jempol.
Diakui Umar Karim, Idris Rahim sebagai sosok pemersatu kader PAN. Walau tak dapat dibantah, telah terjadi sedikit perpecahan di internal PAN. Namun mantan Sekretaris DPW PAN Provinsi Gorontalo, era Feriyanto Mayulu ini berkilah bahwa itu adalah dinamika politik yang terjadi disemua partai. Kelak ketika sudah ada keputusan PAN, Umar yakin semua perbedaan itu akan bersatu lagi dan tidak ada lagi perbedaan pandangan politik.
Idris Rahim diakui masyarakat sebagai sosok yang lugu. Senyumnya nan menawan serta kata-katanya yang santun menimbulkan simpati rakyat. Tak heran jika rakyat mengagumi dan menyayangi suami dari Nurunda Rahim ini. Jika ada yang berkata agak miring terhadapnya, ia hanya tersenyum. Buktinya, tatkala MediaCerdasBangsa.Com mengkonfirmasi sesuatu hal yang bernada kekecewan atas sikapnya yang dinilai kurang tegas dalam bersikap, dia lebih memilih diam—tak memberikan jawaban sepatah katapun. Ia malah tertawa.
Bukan saja itu, Idris ketika berkunjung kesuatu tempat, masyarakat mengerumuninya sambil berebut jabat tangan. Tampak tak ada sekat diantara yang muda, tua, kaya, maupun simiskin. Semua dilayaninya dengan tegur sapa. Kata-katanya santun dan sangat kharismatik membuat sosok Idris Rahim menjadi ajang pembicaraan. Ini patut diguguhi oleh para calon pemimpin lain. (MCB/02)
You must be logged in to post a comment Login