Gorontalo
Pergantian Nama UNG Menjadi UN BJ Habibie Disahkan Melalui Rapat Senat
MCB.Com (Gorontalo) – Direktur Pasca Sarjana, Prof. Sarson Pomalato menegaskan, pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang akan berubah nama menjadi Universitas Negeri (UN) BJ Habibie, telah melalui proses panjang dan disahkan pada rapat senat Universitas Negeri Gorontalo, yang digelar secara tertutup baru-baru ini.
Menurut Prof Sarson, Senat Universitas Negeri Gorontalo sudah pernah membahas dan mengusulkan nama Universitas Negeri BJ Habibie ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pergantian nama tersebut telah dibahas sejak tahun 2013 silam.
“Ketika itu UNG masih berada di bawah naungan Kemendikbud,” urai Prof Sarson. Namun usulan tersebut kata Prof Sarson, mentok, karena sudah ada yang menggunakan nama Habibie, yaitu Institut Teknologi BJ Habibie Pare-pare, sehingga pembahasan untuk pergantian nama UNG ditunda.
Lebih lanjut Prof Sarson menjelaskan, usulan pergantian nama kembali lagi diseriusi oleh UNG tahun ini, setelah beberapa waktu lalu mantan Wakil Rektor II UNG, Eduart Wolok bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengadakan pertemuan dengan Menristek Dikti.
“Senat itu bukan lembaga politik, tapi akademis. Ini sudah matang. Kami membicarakan secara akademis. Ini sudah disetujui senat. Maka saya, Sami’na Wa Atho’na. Kita harus memperkuat. Dan memang rasionalitas kita ada, kenapa Habibie kita ambil. Tidak ada aturan untuk nomenklatur mengambil nama orang, apakah dia sudah meninggal atau masih hidup. Hanya kebiasaan kita saja, nanti sudah meninggal baru kita ambil namanya untuk diabadikan. Mumpung BJ Habibie masih hidup, dan beliau juga bersedia, maka jadilah demikian,” jelas Prof Sarson.
Dikatakan, harapan dari civitas akademika kampus UNG menyangkut perubahan nama UNG bisa selesai tahun ini, bersamaan dengan peresmian Fakultas Kedokteran. Atau paling lambat tahun 2018 bersamaan dengan selesainya pembangunan kampus baru UNG.
Mahasiswa dan alumni UNG tolak perubahan nama UNG menjadi Universitas Negeri BJ Habibie.
Sementara itu, rencana penggantian nama kampus Universitas Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri BJ Habibie, menuai aksi protes dari mahasiswa dan alumni UNG. Mereka turun melakukan unjukrasa sebagai wujud penolakan terhadap wacana perubahan nama kampus UNG.
Menurut demonstran, penggantian nama UNG menjadi Universitas BJ Habibie sangat kental dengan unsur politis. Pengunjuk rasa mengaku tidak sepakat atas rencana tersebut karena nama Universitas Negeri Gorontalo sudah melekat di hati masyarakat sejak lama. Pengunjuk rasa mengusulkan, nama Universitas BJ Habibie diberikan untuk kampus yang baru berdiri, bukan kampus lama seperti UNG.
Demonstran menyatakan siap melakukan aksi lebih besar lagi, jika tuntutan mereka tidak ditindak lanjuti. Sebelumnya, sejumlah pihak menilai, jika nama Universitas Negeri Gorontalo tetap harus diganti, maka nama yang akan diberikan seharusnya mengakomodir pahlawan nasional pejuang kemerdekaan seperti Nani Wartabone.* (01/02/Ferd)
You must be logged in to post a comment Login