Gorontalo

Danau Limboto Masuk Dalam Prioritas Penyelamatan Nasional

Posted on

MCB.Com (Gorontalo) – Dari 14 danau di Indonesia, Danau Limboto salah satu danau yang di nyatakan kritis.  Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Gorontalo memberikan perhatian serius terhadap penyelamatan Danau Limboto.

Bupati Nelson Pomalingo mengatakan, penyelamatan Danau Limboto bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun keterlibatan semua elemen masyarakat. Danau Limboto berfungsi sebagai penyimpan cadangan air dimusim kemarau. Disamping itu, sebagai sumber mata pencaharian warga sekitar.

Upaya penyelematkan Danau Limboto, pemerintah Kabupaten Gorontalo telah melakukan berbagai gerakan yang melibatkan semua pihak, salah satunya membersihkan eceng gondok.

Komitmen pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam penyelamatan Danau Limboto tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada rapat koordinasi penyelamatan danau di Indonesia yang dirangkaikan dengan deklarasikan penyelamatan danau prioritas nasional di Kantor Kementerian LHK.

Kepala BAPPEDA Kabupaten Gorontalo, Cokro Katili menuturkan, Danau Limboto merupakan 15 danau prioritas nasional. Saat ini penanganannya dilaksanakan secara terpadu, baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.

14  gubernur dan bupati membuat 4 kesepakatan penyelamatan danau prioritas nasional, diantaranya: Pertama, melaksanakan penyelamatan danau prioritas nasional dengan mengacu kepada rencana pengelolaan danau terpadu yang telah disusun bersama para pihak sejak tahun 2018.

Kedua, mengintegrasikan program dan kegiatan penyelamatan danau prioritas nasional yang tertuang dalam rencana pengelolaan danau terpadu kedalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) provinsi/kabupaten, rencana strategi masing-masing perangkat daerah terkait dan rencana tata ruang wilayah.

Ketiga, mengoptimalkan peran kelembagaan danau, baik pokja, tim, forum atau badan yang telah dibentuk oleh gubernur/bupati untuk mengawal pelaksanaan serta melakukan pemantauan dan evaluasi capaian pelaksanaan program dan kegiatan penyelamatan danau prioritas nasional.

Keempat, melaksanakan kerjasama dengan para pihak untuk mewujudkan danau prioritas nasional yang sehat dan Lestari.

Cokro menerangkan, dalam rapat koordinasi tersebut juga membahas upaya penyelamatan yang telah dan sedang dilaksanakan serta kendala-kendala dalam pelaksanaannya.

Sementara pada rakor tersebut, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDAS-HL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, I.B. Putera Parthama mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 840 danau besar dan 735 danau kecil.

“Namun sebagian besar diantaranya sakit parah, menuju kehancuran permanen. Penyebabnya, perilaku manusia terhadap danau yang semena-mena, baik secara kolektif melalui kebijakan, maupun secara individual dalam bentuk perilaku ignorant (ketidak pedulian),” urai I.B. Putera Parthama.

Dalam rapat pertemuan itu, I.B. Putera Parthama mengajak semua pihak agar menguatkan pengelolaan, memperhatikan setiap permasalahan pengelolaan danau sesuai tugas dan fungsi masing-masing, serta saling membagi dan mendukung.

“Karena danau adalah multifungsi. Berbagai sektor dan kepentingan memanfaatkannya, kita perlu mengelola danau secara bersama-sama, dan harus dilakukan secara seimbang,” tandasnya.

Diketahui, 15 danau prioritas yang memiliki kondisi rusak atau terancam yang masuk dalam prioritas penyelamatan nasional, yakni: Danau Toba, Singkarak, Maninjau, Kerinci, Rawadanau, Rawapening, Sentarum, Kaskade Mahakam (Semayang, Melintang, Jeumpang), Tondano, Poso, Matano, Tempe, Batur, Sentani dan Danau Limboto. (01/02/Olu/Humas)

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Most Popular

Exit mobile version