DKI Jakarta
Bupati Nelson Pomalingo Menjadi Pembicara Pada Kegiatan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
MCB.Com (Jakarta) – Secara gamblang, dihadapan para undangan kementerian dan puluhan bupati, perwakilan daerah se-Indonesia, serta lintas sektor, Bupati Kabupaten Gorontalo, Prof. Nelson pomalingo kembali tampil gemilang menjadi pembicara.
Strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gorontalo disampaikan Nelson POmalingo serangkaian kegiatan pembangunan kesehatan khususnya kesehatan remaja, ibu dan anak.
Paparan kebijakan percepatan penurunan stunting di kabupaten Gorontalo tersebut di sampaikan Nelson pada kegiatan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ( WNPG) XI serial Pra-WNPG XI Koordinasi pembangunan pangan dan gizi yang dirangkaikan dengan workshop sistem koordinasi antar pemangku kepentingan, Rabu (23/5/2018) di Hotel Sari Fasific, Jakarta.
Untuk tahun anggaran 2018, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam proses penganggaran penurunan stunting, yakni; membuat rencana aksi daerah( RAD) Percepatan penanganan stunting, membuat regulasi yang mendukung intervensi penurunan stunting.
Kemudian, konsolidasi pendanaan dari berbagai sumber(Dak Fisik ,Dak Non Fisik Dana Desa,Dekon,CSR dan lain-lain. Mengukur Gap pendanaan, analisis ruang fiscal untuk menambah pendanaan dari APBD, penuhi Gap pendanaan dengan menggunakan dana yang tersedia.
Berikutnya lagi kata Nelson, memasukan kegiatan penurunan stunting kedalam prioritas pendanaan APBDes, pembangun kerjasama dengan perguruan tinggi.negeri dan swasta, dan memberikan seluas-luasnya kepada investor external untuk dapat membantu kabupaten dalam penurunan stunting.
Sedangkan intervensi ketananan pangan dalam menurunkan jumlah stunting di Kabupaten Gorontalo jelas Nelson, perlunya pemberdayaan masyarakat melalui kolompok wanita tani/ Dasa wisma dengan memberikan program pemanfaatan pekarangan, yakni dengan bantuan benih cabe, tomat, kankung darat, kacang panjang, ceisin, bayam.
Dikatakan, sosialisasi keamanan pangan bagi ibu rumah tangga sebagai penentu gizi keluarga. Demikian pula perlu sosialisasi di sekolah-sekolah, khususnya jajanan sekolah yang dkonsumsi di kantin sekolah.
Menurutnya, perlu dilaksananakan analisa survey pola konsumsi pangan masyarakat yang dilakukan setiap tahun di tujuh kecamatan. Tujuannya, untuk meningkatkan keragaman jenis konsumsi makanan dengan bahan lokal.
Kemudian, pengembang diversifikasi tanaman berupa lomba cipta menu antar TP. PKK se-Kabupaten Gorontalo yang bertujuan untuk memperkenalkan olahan baru berbahan dasar pangan lokal.
Dengan demikian kata Nelson, harapan ke depan; mengintegrasikan SPM dalam dokumen perencanaan membagunan Daerah (RPJMD/ RKPD), sinergitas program dan anggaran pemerintah pusat, provinsi, daerah dan desa.
Deklarator Pembentukan Provinsi Gorontalo ini menambahkan, anggaran lebih dititik beratkan pada pemerintah daerah kabupaten/kota. Perlu adanya perbaikan regulasi pengenai petunjuk teknis penggunaan dana desa dengan memperhatikan kebutuhan daerah.
Harapan lainnya, singkronisasi RPJMD dan RPJM-Des dalam rangka mendukung kebijakan strategis daerah, rekruitmen pendamping desa diserahkan kepada pemerintah daerah dengan memperhatikan sumber daya lokal.(01/Olu)
You must be logged in to post a comment Login