Gorontalo
Hais Nusi: Marten Taha Hanya Cari Pencitraan, Adhan Dambea Galakkan Kegiatan Agama
MCB.COM (Kota Gorontalo) – Sikap Hais Nusi saat ini berubah 90 derajat. Jika pada waktu pemilihan Walikota dan Wakili Walikota Gorontalo tahun 2013, ia mengambil sikap menentang Adhan Dambea yang nota benenya sebagai calon incumbent. Suaranya begitu lantang—membuka sejumlah aib Adhan Dambea secara terbuka di atas panggung ketika berkampanye. Ngeri jika mendengarnya kala itu.
Namun kali ini Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo tersebut justru mengagungkan Adhan Dambea. Ia mengakui kegiatan keagamaan yang digalakkan Adhan Dambea. Sementara deretan prestasi dan penghargaan yang diperoleh Marten Taha, disebut Hais Nusi hanya sebatas pencitraan.
“Senakal-nakalnya Adhan Dambea, seburuk-buruknya Adhan Dambea di mata masyarakat, tapi ketika Adhan Dambea masih walikota, kegiatan keagamaan masih terdengar dimana-mana. Tapi ketika Marten Taha, coba kita lihat! Apa kita masih melihat pengajian-pengajian, sunatan masal, perkawinan masal, zikir akbar, mana kita lihat?” tanya Hais dengan nada kecewa.
Menurut Hais Nusi, Marten Taha selama menjadi walikota hanya mencari pencitraan. Ini diakibatkan oleh Tim Keja Walikota (TKW) yang kerjanya melobi bagaimana walikota bisa mendapatkan penghargaan dari berbagai perguruan tinggi.
“Dan ini sangat mengecewakan kita di DPD II Golkar, sehingga Golkar perlu melakukan perlawanan agar lima tahun yang akan datang tidak perlu lagi merekomendasikan Marten Taha dari Golkar. Dan itu yang akan kami tunggu,” ungkapnya.
Keterangan pers di Kantor DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo.
Sementara Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Dungingi, Iwan Hunawa mengkanter pernyataan Hais Nusi yang membandingkan Marten Taha dengan Adhan Dambea.
Dikatakan, jika Hais Nusi membandingkan Marten Taha dan Adhan Dambea harus ada tolak ukurnya. Hais Nusi melihat dari kaca matanya sendiri. Orang itu dinilai bukan dari apa yang dikatakan, tapi dari apa yang dia dihasilkan.
Iwan Hunawa mengilustrasikan, orang kalau juara di kelas dibuktikan dengan hadiah. Ada penghargaannya, dan Marten Taha yang banyak mendapat penghargaan. Bahkan Walikota Marten Taha sampai diundang sebagai speker making di Asia Afrika. Ini bukti kecerdasan Marten Taha dalam mengelola Kota Gorontalo dengan baik.
“Kalau Hais Nusi melihat dari kacamatanya sendiri. Ya.., memang…, dia anak buahnya AD (Adhan Dambea) kwa. Dulu…, dulu sampe sekarang,” kata Iwan Hunawa di Kantor DPD II Golkar Kota Gorontalo yang didampingi beberapa pengurus Golkar lainnya.
Disamping itu, Ketua PK Golkar Kecamatan Kota Barat, Supardi Puyo menguraikan, ukuran keberhasilan pemerintahan itu dilihat dari berbagai penghargaan yang diperoleh, antara lain: Adipura, Penghargaan Koperasi, Ki. Hajar Dewantara, dan beberapa penghargaan lainnya.
Hasil survei: 83 persen masyarakat Kota Gorontalo menginginkan kembali Marten Taha sebagai walikota.
Selain penghargaan kata Supardi, harus juga dilihat dari hasil survei. Saat ini masyarakat Kota Gorontalo masih menginginkan Marten Taha untuk memimpin kembali Kota Gorontalo. “Lihat saja hasil surveinya Pak Marten Taha yang mendudukkan tingkat elektabilitasnya cukup tinggi,” jelas Supardi.
Supardi Puyo sangat mengakui kepemimpinan Marten Taha saat ini. Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo tersebut dikenal bertangan dingin. Walau dicaci maki ia tetap sabar—sehingga susana hati menjadi dingin.
“Intinya, jangan kita atur-atur pimpinan, atau kita arahkan. Beliau adalah seorang pimpinan, dia tahu bagaimana mengatur sesuatu,” tandas Supadi.* (01/02)
You must be logged in to post a comment Login