Parah…! Terminal Dungingi Disinyalir Jadi Tempat Maksiat 

MCB.Com (Kota Gorontalo) – Terminal Tipe A Dungingi merupakan terminal terbesar di Gorontalo yang dibangun diera kepemimpinan Walikota Adhan Dambe. Namun sampai saat ini masih menimbulkan tanda tanya besar, kapan akan difungsikan?

Terminal yang memakan anggaran puluhan miliaran rupiah tersebut justru mengundang keprihatinan masyarakat. Pasalnya, selain dijadikan tempat nongkrong dan pesta miras, juga disinyalir menjadi ajang maksiat.

“Memang tempat ini sudah menjadi ajang maksiat dan sering digunakan tempat pesta miras. Ini harus ada sistem kontrol dan pengawasan dari pemerintah Kota Gorontalo. Jangan sampai menimbulkan gejolak dari masyarakat akibat keberadaan terminal yang disalah fungsikan,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan jati dirinya.

Menurutnya, seharusnya terminal merupakan tempat sarana transportasi antar luar daerah, malah terkesan hanya menjadi pandangan mata peninggalan sejarah saja. Selain keberadaan terminal yang sudah memburuk akibat tumbuhnya rumput hijau yang sudah menutupi lantai terminal, juga beberapa fasilitas seperti pos jaga dan bangunan lainnya berdindingkan kaca, menjadi bidikan batu dari tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Dari pantauan MCB.Com, Jumat,(27/10) di lokasi terminal, terdapat beberapa hewan lepas berada di seputaran halaman yang memanfaatkan tumbuhan rumput di area tersebut. Bahkan pada saat sore hari, tampak menjadi tempat berkumpulnya anak muda.

Beberapa penuturan warga setempat menyebutkan konon katanya, sering pada malam hari selalu ramai dengan berkumpulnya beberapa kelompok anak muda yang sering nongkrong. Tak heran jika mereka memilih kondisi terminal itu, terdapat beberapa tempat yang strategis untuk dijadikan tempat mojok.

Ini tentunya menjadi perhatian bersama terlebih pada pemerintah daerah. Meski keberadaan status terminal sudah diambil alih pemerintah pusat, setidaknya ada sistem kontrol yang diberlakukan di seputaran terminal untuk menjaga fasilitas. Jangan sampai dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.(01-17)