Gorontalo

RSUD Dunda Limboto Diharapkan Jadi Rujukan Regional

Posted on

MCB.Com (Kabupaten Gorontalo) – Komisi Akreditas Rumah Sakit(KARS) melakukan Survei Simulasi Akreditas Rumah Sakit Versi 2012 RSUD MM Dunda, Rabu (8/3) di lantai II. Tim Surveior tersebut diantaranya, Yaulestri, Satapo, dan Rohman yang diterima langsung oleh Direktur RSUD MM Dunda—Moh. Natsir Mawardy Abdul, serta Ketua Tim Kelompok Kerja(Pokja) Akreditas yang terdiri 15 kelompok kerja.

Direktur RSUD MM Dunda—Moh. Natsir Mawardy Abdul memmemberikan gambaran umum tentang RSUD MM Dunda. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparkan terkait akreditasi rumah sakit kepada Tim Surveior.

Moh. Natsir berharap, pembukaan survei simulasi akreditasi rumah sakit ini memberi kesan yang baik dan gambaran yang menarik terkait Direksi serta Tim Kelompok Kerja Akreditasi RSUD MM Dunda.  Proses survei ini berjalan lancar dan memperoleh hasil memuaskan.

RSUD MM Dunda kata Moh. Natsir, diharapkan menjadi rumah sakit rujukan regional. Hal ini dilakukan dalam rangka pencapaian kerjasama dengan BPJS pada tahun 2019. Sasaran survei rumah sakit yakni tentang keselamatan pasien, pelayanan pasien, keluhan, maupun resiko pelayanan.

“Pada  intinya akreditas bertujuan, aman buat petugas, aman buat lingkungan, aman bagi pasien, dan aman buat keluarga pasien, sehingga kita tidak tercemar, dan layanan kepada pasien dapat terjamin,” ungkapnya.

Sebelumnya Asisten I Setda Kabupaten Gorontalo—Ayuba Hida mengatakan, untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit, akreditasi salah satu acuannya. Akreditasi menjadi alat untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit, sesuai dengan standar prosedur operasional, standar payanan medis, dan standar asuhan keperawatan.

Dikatakan, dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, harus memiliki orientasi pada kepentingan dan keselamatan pasien. Hal tersebut dapat dilihat dari tercapainya Six Goals Patient Savety.

Ayuba menegaskan, tercapainya Six Goals Patient Savety, antara lain, ketepatan identifikasi pasien, meningkatkan komunikasi yang efektif, meningkatkan kewaspadaan terhadap obat-obatan High alert, tepat Lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi, dan pengurangan infeksi akibat pelayanan kesehatan di rumah sakit.

“Bagi saya, proses akreditasi ini tidak hanya merupakan pengakuan formal, tetapi yang paling penting subtansinya adalah dengan akreditasi ini rumah sakit semakin lebih baik. Institusinya lebih baik, infrastrukturnya semakin baik, SDM semakin cerdas, sehat dan berkarakter, dan bisa memberikan pelayanan yang lebih sempurna dan manusiawi kepada seluruh masyarakat,” tandasnya. (MCB/Olu/Humas)

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Most Popular

Exit mobile version