Gorontalo

Pohon Tumbang di Rudis Gubernur Gorontalo, Ada Isyarat Apa?

Posted on

MCB.COM mengutip berbagai pendapat sebagian masyarakat. Ada yang mengatakan, tumbangnya pohon besar itu bertanda akan kalahnya Rusli Habibie pada pertarungan pilgub Gorontalo. Apalagi pohon itu diidentikan dengan Partai Golkar yang juga lambangnya pohon (beringin).

Namun hal itu dibantah oleh pendukung Rusli Habibie-Idris Rahim (NKRI), sebab pohon itu tidak menimpa rumah dinas gubernur. Katanya, itu bertanda bahwa Rusli Habibie akan tetap menempati rumah dinas tersebut.

“Ah.., jangan salah…! Justru pohon itu tidak sampai menimpa rumah dinas, karena masih dipertahankan untuk ditempati oleh pengganti rusli Habibie,” ujar Hamka yang juga salah satu terlibat dalam diskusi yang bersifat asumsi dan tidak mendasar.

Baca juga : PPP Romi : Jika Gagal di Pilgub, PPP Siap Calonkan Hana Hasanah ke DPR-RI

Berbagai pendapat itu merupakan kepercayaan yang menjadi mitos. Sebagian masyarakat sangat meyakininya, namun kebanyakan orang menganggap tumbangnya pohon itu hanyalah sebuah fenomena biasa terjadi.

Dr. H. Robin, M.HI, menulis di blog Fakultas Syariah—syariah.uin-malang.ac.id, bagi sebagian kalangan menilai mitos itu selalu berkonotasi negatif. Dalam konteks seperti ini mitos hanya dilihat secara normatif, yaitu baik dan negatifnya, boleh dan tidak bolehnya mitos tersebut diyakini.

Padahal yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana komponen-komponen serta konstruks mitos itu dibangun. Apakah mitos itu dibangun atas kerangka konsep  kosmologi masing-masing situasi? Apakah mitos itu dibangun atas dasar kepentingan-kepentingan tertentu, sehingga ia selalu sarat dengan makna?

Secara umum mitos selalu dihubungkan dengan masyarakat mistis, namun demikian tidak berarti masyarakat modern telah meniadakan mitos ini sama sekali. Karena tidak jarang masyarakat modern yang masih percaya pada warisan kuno, warisan spiritual.

Baca juga : Andai Pemimpin Gorontalo Ikuti Kesederhanaan Mantan Presiden Dunia?

Pada hakikatnya mitos selalu muncul dalam ranah psikis manusia. Menurut Jamhari mitos adalah model pengartikulasian intelektual primordial dari kepercayaan. Mitos berarti suatu sikap keagamaan atau merupakan filsafat primitif, pengungkapan pemikiran yang sederhana, serangkaian usaha untuk memahami dunia, untuk menjelaskan kehidupan dan kematian, takdir dan hakikat, tuhan dan pemujaan.

Selain itu mitos juga dipahami sebagai pernyataan manusia yang kompleks dan dramatis, yang melibatkan pikiran, perasaan, sikap dan sentimen.  Dengan demikian mitos itu berada di luar dunia empirik, tetapi mitos selalu mengaktualkan apa yang telah dikisahkan.** (MCB.02)

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Most Popular

Exit mobile version