Gorontalo
Kecewa Dengan NKRI Bersatu Lagi, PNS Memilih Ber-ZIHAD
MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Loyalis dan pengagum Idris Rahim yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo kecewa dengan bersatunya kembali pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim—NKRI jilid II untuk bertarung pada pilkada 2017 mendatang. Akibatnya, mereka lebih melilih ber-Zihad, mendukung pasangan Zainudin Hasan-Adhan Dambea ketimbang mendukung NKRI jilid II.
“Bayangkan saja, hanya gara-gara kami lebih dekat dengan Pak Idris, tiba-tiba kami di non job—tanpa alasan yang jelas. Seharusnya kami diberikan peringatan dulu selama tiga kali. Eh, tak taunya surat pergantian jabatan sudah keluar. Aneh kan…?” papar salah satu PNS yang namanya tidak mau disebutkan.
Mereka inginkan agar Idris Rahim berpasangan dengan calon lain, yang penting bukan dengan Rusli Habibie. Pasalnya, hal yang sama akan terulang kembali tindakan sewenang-wenang dengan memberhentikan PNS yang menduduki jabatan tanpa alasan jelas.
Padahal, antara Rusli Habibie dan Idris Rahim sebelum terpilih, telah terjadi kesepakatan, dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi wewenang Wakil Gubernur, tapi kenyataannya bukan demikian. Ketika terjadi non job, Idris tak bisa berbuat apa-apa dan tidak berkutik tatkala Gubernur telah mengambil keputusan yang dinilai semena-mena. Sementara Idris dibuat tak berdaya.
“Sampaikan keluh kesah kami ini kepada Kak Idi (panggilan akrab Idris Rahim-red)! Kami pun telah mengirim sms kepada Kak Idi, agar beliau tau bahwa betapa sayangnya kami sama Kak Idi. Jujur kami kecewa. Tulis itu..!” ungkapnya lagi.
Jika dipresentasi kata sumber MediaCerdasBangsa.Com, mungkin lebih dari separuh PNS yang tidak setuju Rusli Habibie dan Idris Rahim bersatu lagi. Mereka lebih menginginkan sebaiknya Idris Rahim berpasangan dengan Hana Hasanah. Hanya saja banyak PNS yang lebih memilih diam ketimbang bicara.
Idris Rahim ketika dihubungi di Rumah Dinas Wakil Gubernur, tidak berada di tempat. Menurut penjaga piket, Idris Rahim sudah keluar. MediaCerdasBangsa.Com berusaha menghubungi via handphone pribadinya, Idris sedang berada di Bandara Jalaludin Gorontalo.
Ketua DPP PAN Agung Mozin yang dihubungi terpisah mengaku telah menerima dan mendengar keluh kesah para PNS tersebut selama di Gorontalo maupun sudah di Jakarta. Para PNS merasa diperlakukan Gubernur secara tidak adil. Makanya Agung beberapa hari lalu—sebelum kembali ke Jakarta, telah menyampaikannya kepada Rusli Habibie untuk dijadikan intropeksi.
“Alhamdulillah.., Pak Rusli menanggapinya dengan baik dan akan memperbaikinya. Pak Rusli pun tanya kepada saya, siapa PNS itu? Namun saya tidak menyebut namanya. Kelak akan saya sampaikan secara terbuka kepada Pak Rusli, dengan syarat PNS tersebut harus diangkat kembali,” papar Agung panjang lebar.
Disinggung, para PNS akan beralih dikungan dan pilihan ke calon lain, Agung merasa prihatin. Jika para pegawai sayang dan cinta kepada Idris, sebaiknya berfikir secara obyektif—bukan emosional. Menurut Agung, PAN melihat masyarakat yang masih menginginkan pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim untuk memimpin kembali Provinsi Gorontalo periode kedua.
Memang kata Agung, antara Gubernur dan para PNS telah terjadi komunikasi yang terputus. Seharusnya masing-masing pihak lebih bijak dan memahami karakter yang berbeda. Kedepan Agung berjanji akan menjadi juru bicara bagi para PNS untuk menyampaikannya kepada Gubernur. ** (MCB/02)
You must be logged in to post a comment Login