Gorontalo
Kembali, Nelson Di Daulat Jadi Narsum Di Tingkat Nasional.
MCB.Com (Jakarta) – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo kembali menjadi Nara Sumber dalam sesi “Setting the Context” pada Lokakarya pertama yang bertajuk “Aplikasi Yurisdiksi Berkelanjutan” yang dilaksanakan pada, Rabu, (3/7/19).
Kegiatan dihadiri pengurus dan anggota serta mitra Lingkar Temu Kabupaten Lestari ( LTKL) tersebut, berlangsung di Ruang Kakaktua (Lower Lobby), APKASI Otonomi Expo 2019 Venue Jakarta Convention Center, Senayan.
Menariknya, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu dipercayakan membuka secara resmi diskusi mewakili Dewan Pengurus Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
Bupati Nelson, yang juga selaku Koordiantor Program Bidang Pengembangan Bisnis dan Investasi LTKL itu mengawali paparannya mengatakan, Proses terbentuknya Lingkar Temu Kabupaten Lestari dibentuk oleh 8 kabupaten dari 6 provinsi di Indonesia pada bulan Juli 2017 dan disaksikan dan didukung oleh jejaring mitra pembangunan serta Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
“Dasar pembentukan LTKL berdasarkan komitmen SDGs, Penurunan Emisi dan Pemerintahan Terbuka. Sebagai suatu forum, LTKL berupaya untuk menjembatani tantangan pembangunan berkelanjutan,” Lanjut Nelson.
Berdasarkan Rapat Umum Anggota 2019 telah memutuskan bahwa jumlah Kabupaten anggota LTKL menjadi 11 Kabupaten dengan 3 kabupaten dengan status kabupaten di non-aktifkan selama satu tahun yaitu Batanghari, Rokan Hulu dan Labuhan Batu Utara dan penambahan anggota baru yaitu Bone Bolango.
Saat ini, Jejaring Mitra LTKL berada di tingkat kabupaten dan nasional sejumlah 15 mitra. Ia mengatakan, Program prioritas Lingkar Temu Kabupaten Lestari yaitu Masterclass Investasi Lestari, Kerangka Daya Saing Daerah ( KDSD) dan Narasi Lestari.
“KDSD merupakan rangkuman dari kebijakan nasional dan Kerangka berbasis pasar untuk peningkatan produktivitas komoditas lestari, yang diselaraskan dengan kebijakan di daerah,” Kata Nelson.
Tujuan utama dari KDSD adalah menyederhanakan proses pengukuran dan pelaporan pada kabupaten anggota LTKL.
Terkait program Narasi Lestari sebagai Program pemberdayaan masyarakat yang merupakan program untuk mendukung narasi lestari melalui inisiatif kuliner lestari, oleh-oleh lestari dan wisata lestari di kabupaten LTKL.
” Tujuan program ini mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi kabupaten lestari di kabupatennya masing-masing yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi lokal yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan,” Jelasnya
Masterclass Investasi Lestari program pelatihan bertahap yang dirancang untuk mendukung pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan dalam mempersiapkan portofolio investasi berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
” Topik pertama Masterclass Investasi Lestari adalah Komoditas antara lain adalah karet, kakao, kopi, rempah, kelapa, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan sawit dan proses ini telah dimulai sejak Desember 2018.
” Pada dasarnya Saat ini, Lingkar Temu Kabupaten Lestari terus mendorong “gotong royong” multipihak untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan di tingkat Kabupaten'” Tandas Nelson.(Olu/Humas)
You must be logged in to post a comment Login