‘Marah’, Bupati Nelson Langsung Tunjuk Asisten II Sebagai Plt Kadis Perindag

MCB.Com (Kabupaten Gorontalo) – Menindak lanjuti keluhan para pedagang Shopping Center Limboto, Bupati Nelson Pomalingo langsung memerintahkan Kepala Dinas Perinindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Sunarto M. Tangahu untuk segera menggelar pertemuan dengan para pedagang di Kantor Kelurahan Kayu Bulan.

Pertemuan pun digelar, Selasa (6/3/2018). Bupati Nelson ikut menghadiri pertemuan tersebut. Eh, tak tahunya, Kadis Perindag, Sunarto M. Tangahu justru tidak hadir. Informasi yang diperoleh MCB.Com, Sunarto malah berangkat ke luar daerah bersama Sekretaris Dinas Perindag.

“Pak Kadis berada di luar daerah. Beliau pergi bersama Sekretarsi Dinas Perindag ke Lombok,” ujar salah satu sumber kepada MCB.Com yang mengikuti pertemuan di Kantor Kelurahan Kayu Bulan.

Tak hadirnya Sunarto Tangahu pada pertemuan dengan para pedagang korbam kebakaran membuat raut wajah Nelson berubah—‘marah’.  Kontan saja Deklarator pembentukan Provinsi Gorontalo ini langsung menunjuk Asisten II Setda Kabupaten Gorontalo, Sumantri Maku sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindag.

Mantan Rektor di dua Universitas di Gorontalo (UNG dan UMG) ini memerintah Plt Kepala Dinas Perindag, Sumantri Maku agar mempercepat pelaksanaan pemulihan bagi korban kebakaran supaya segera bangkit dari keterpurukan.

Ia minta Sumantri Maku segera membangun lapak-lapak untuk di tempati para pedagang harian di tempat  ex kebakaran agar mereka biasa berjualan kembali. “Saya berikan waktu satu bulan untuk membangun,” tegas Nelson.

Sambil menunggu dibangunnya lapak-lapak tersebut, Nelson mengijinkan para pedagang korban kebakaran dapat berjualan di Terminal Limboto. “Saya minta juga para pedagang berjualan di Terminal dengan tertib,” pinta Nelson.

Usai pertemuan digelar, MCB.Com berusaha meminta keterangan perihal penunjukan Asisten II sebagai Plt. Kepala Dinas Perindag. “Ini menjadi pelajaran bagi Pak Sunarto dan seluruh OPD lainya untuk bekerja cerdas, cepat, dan tuntas, sehingga tidak menimbukan polemik,” tandas Nelson.* (01/Olu)