Advetorial

Tim Penggerak PKK Akan Launching PKK Mobile Untuk Layani Ibu Dan Anak

Posted on

 

MCB.Com (Kabupaten Gorontalo) – Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo menggelar pertemuan pendampingan masyarakat terhadap ibu hamil, balita,  dan bayi yang dilaksanakan, Senin (31/7) di salah satu hotel di  Limboto.

Acara yang diikuti oleh pengurus PKK kecamatan, tokoh masyarakat, Biang Kampung, Kader, Kepala -kepala  Puskesmas, serta Bidan Koordinator tersebut dibuka langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway .

Fory Naway dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang digelar oleh dinas kesehatan seirama dengan program TP-PKK yang mengedepankan masalah kesehatan.

Dikatakan, ada 10 program utama PKK yang sudah menjadi baku, yakni: Penghayatan dan pengalaman Pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan dan perencanaan sehat.

“Semua program ini terus kita maksimalkan. Untuk masalah kematian ibu hamil dan anak memang masih marak di Kabupaten Gorontalo, tetapi dinas kesehatan sendiri terus berupaya menekan hal itu,” ujar Fory.

Menurut Fory,  dalam waktu dekat  Tim Penggerak PKK akan launching PKK mobile. Hal ini dimaksudkan mendorong pelayanan sampai ketingkat desa dan kelurahan. Masyarakat di desa dan kelurahan diharapkan dapat merasakan program ini.

“Untuk masalah ibu hamil dan bayi, tentunya menjadi tanggung jawab kita semua. Peran dari suami maupun keluarga sangat menentukan, sehingga persoalan ini harus kita keroyok bersama,” himbau Fory.

Fory menambahkan, kegiatan ini diprioritaskan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta penanganan kanker serviks. Oleh sebab itu Tim Penggerak PKK akan berkolaborasi dengan dinas kesehatan, terkait pelatihan bidan kampung untuk daerah terpencil.  “Pelatihan tersebut telah dimulai di wilayah Batudaa Pantai,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menambahkan, saat ini dinas kesehatan tengah gencar-gencarnya menekan angka kematian ibu hamil dan anak. Sudah banyak program yang dicetuskan oleh dinas kesehatan, namun masih ada kejadian seperti itu.

Alasannya, kurangnya pengetahuan masyarakat betapa pentingnya memeriksakan kehamilan sampai dengan melahirkan di pusat pelayanan kesehatan yang sudah disediakan. Padahal kata Roni, persoalan fasilitas, berupa: puskesmas, pustu, dan bahkan ambulance telah disediakan untuk melayani pasien darurat, terutama ibu hamil.

“Upaya yang kami lakukan saat ini adalah mobile tenaga medis. Kami sudah melaksanakan pelayanan mobile dengan mengajak tenaga-tenaga medis handal agar masyarakat mendapat penanganan yang maksimal,” urainya.

Roni berharap, masyarakat lebih pro aktif menekan angka kematian ibu dan anak. “Bukan hanya kami yang bertanggung jawab, tetapi semua pihak, utamanya suami ikut bertanggung jawab pula,” pungkas Roni.

Hal yang sama disampaiakn Edward—dokter spesialis di Rumah Sakit MM Dunda. Ia menegsakan, hal yang perlu dilakukan adalah bukan hanya pada saat proses persalinan, tetapi dari sejak terbentuknya janin. Tugas suami memang sangat besar, karena ini merupakan keinginan bersama.

“Jangan lengah! Jaga terus istrinya! Ajak ke pusat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kandungan hingga bayi ini lahir! Tapi itupun belum berakhir sampai disitu. Tugas suami dan ibu harus menjaga anaknya tumbuh dewasa dengan tubuh yang sehat,” tandas Edward. * (01/02-Olu/Irfan-Humas)

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Cancel reply

Most Popular

Exit mobile version