MCB.Com (Limboto) – Bunda PAUD Kab. Gorontalo Dr. Fory Armin Naway mengapresiasi dan menyambut baik pembukaan cabang Pondok Pesantren Al Falah di Dusun Diata Desa Pulubala Kec. Pulubala Kab. Gorontalo. Menurutnya, sebagai daerah yang tengah memacu pembangunan di bidang pendidikan, keberadaan cabang Pondok Pesantren Al Falah di Pulubala sangat penting dalam menunjang terwujudnya pemerataan pendidikan yang berbasis keagamaan di wilayah ini
Hal itu dikatakannya saat meresmikan pemanfaatan 2 ruang kelas Gedung Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Raudhatul Atfal (RA) Haji Hamrain Kau Pondok Pesantren Al Falah di Dusun Diata Desa Pulubala Kec. Pulubala, Senin (15/7).
Atas nama Bupati dan Pemerintah Kab. Gorontalo, Ketua TP-PKK Kab. Gorontalo itu dalam sambutannya, menyampiakan terima kasih dan penghargaan kepada Pondok Pesantren Al-Falah yang telah membuktikan komitmennya yang tinggi dalam membangun sektor pendidikan di Kabupaten Gorontalo.
Dosen Fakultas Ilmu Pendidkan UNG ini juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada salah seorang tokoh masyarakat yang telah mewakafkah lahan bagi pembangunan Pondok Pesantren Al-Falah di dusun Diata Kec. Pulubala. “Semoga amal baiknya menghibahkan tanah untuk kepentingan pendidikan ini menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir di Yaumil akhir nanti” doanya.
Pada kesempatan itu juga, ia mengharapkan agar Pondok Pesantren Al-Falah yang selama ini lebih dikenal berada di Desa Tunggulo Limboto, ke depan dapat membuka cabang baru di wilayah Kabupaten Gorontalo lainnya, khususnya di kawasan terpencil seperti di Kecamatan Tolangohula.
Menurutnya, keberadaan lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan di kawasan terpencil seperti di Tolangohula saat ini dan ke depan sangat penting, terutama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat Gorontalo terasing “Polahi” yang masih terkebelakang.
Di hadapan ratusan warga yang memadati kegiatan ini, Bunda PAUD yang juga Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Gorontalo ini merasa bangga karena pakaian yang dikenakan oleh siswa di sekolah ini terbilang unik, yakni siswa prianya menggunakan “Upiya Karanji” yang jarang ditemui di sekolah lain. “Dari sekian banyak sekolah yang saya kunjungi, baru kali ini saya melihat sesuatu yang unik dan membanggakan karena menjadi ciri khas asli Gorontalo” tandasnya.
Pada kesempatan itu, isteri orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo ini menyerahkan bantuan 100 sak semen untuk membantu keberlanjutan pengerjaan dan pembenahan bagian luar gedung PIAUD dan RA yang belum sepenuhnya tuntas seratus persen.(Olu/Humas)
