MCB.Com (Gorontalo) – Terbukanya akses jalan dan beberapa proyek pembuatan plat deker yang dikerjakan melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 102 membuat perekonomian di Desa Sari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, sudah mulai bergerak. Para petani mulai menggunakan jalan tersebut menjual hasil perkebunannya langsung ke pasar.
Sulitnya akses jalan, alasan penghambatnya perekonomian di desa tersebut. Desa Sari Tani adalah salah satu pengsuplai jagung terbesar di Provinsi Gorontalo. Namun sulitnya akses jalan membuat para petani jagung sering mengalami kerugian. Pasalnya, modal pengolahan sampai pada hasil penjualan tidak sebanding.
Suwanto misalnya. Ia menuturkan, dulunya hasil perkebunan harganya menurun drastis karena faktor keterlambatan penjualan. Hasil perkebunan seharusnya sudah bisa dijual ke tangan pengecer atau pembeli, malah berminggu-minggu baru dapat dijual. “Penyebabnya, itu tadi. Yach…, faktor jalan yang tidak memungkinkan dilintasi,”terangnya.
Rata-rata para petani di desa tersebut kata Suwanto, terkendala oleh akses jalan yang sulit dilalui. Demikian pula dengan para pembeli, bermingu-minggu baru bisa masuk ke desanya. Akibatnya, hasil pertanian ada yang sampai rusak. Haraganya pun terpaksa di jual tidak sesuai dengan harga pasar.
“Tetapai dengan adanya perbaikan jalan yang dikerjakan melalui program TMMD saat ini, kami warga masyarakat sudah legah dan merasa bersyukur, sebab lebih mempermudah akses bagi kami selaku petani kebun,” tandasnya. (01/02/Tim)
