MCB.Com (Gorontalo) – Konon saat ini mulai beredar issu penolakan terhadap program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 102 di Desa Pangea dan Desa Sari Tani, Keamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Issu tersebut membuat Kepala Desa (Kades) Sari Tani, Usmat Uwadingo sampai angkat bicara dan membantahnya.
“Siapa bilang Program TMMD ini ditolak masyarakat? Tidak ada Itu, itu hoax!” tegas Usmat.
Menurut Usmat, Program TMMD di desa ini justru disambut positif oleh masyarakat. Jika benar ada yang protes terhadap program ini, itu hanya ditiupkan oleh provokator yang sengaja mengacaukan kegiatan yang sangat baik dan membantu masyarakat.
Usmat mengakui, memang ada yang sempat mempertanyakan kepada pemerintah perihal program TMMD ini, bukan memprotes. Masyarakat hanya sekedar bertanya, apakah program TMMD ada anggarannya? Jawab Usmat, “Anggarannya dari daerah, kemudian pemerintah daerah memilih TMMD sebagai pelaksana.”
Nah, untuk menghindari jangan sampai akan disusupi oleh para provokator, Usmat langsung membuat pertemuan dengan masyarakat guna menangkal issu yang menyesatkan. “Kami langsung berinisiatif membut pertemuan dan mensosialisasikan kepada warga sebelum menurunkan mereka bekerja bersama TNI,” jelasnya.
Intinya kata Usmat, masyarakat sangat berterima kasih atas kehadiran program TMMD di desanya, karena tidak secara langsung sangat membantu masyarakat memperbaik infrastruktur yang sudah parah keadaanya. Pokoknya, akses jalan rusak sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Saat ini masyarakat begitu antusias membantu TNI menyelesaikan program TMMD ini. Saya wajibkan satu Kepala Keluarga (KK) mengutus satu orang membantu TNI. Bahkan pernah dalam satu hari ada yang sampai berebutan minta jatah untuk kerja,” ungkap Usmat.
Dijelaskan, TNI yang melaksanakan program TMMD ini selalu berkomunikasi dengan pemerintah desa. Demikian pula dengan para tokoh masyarakat. Tak heran program TMMD di Desa Sari Tani dan Desa Pangea dianggap sukses, walaupun belum selesai pekerjaannya. (01/02/Tim)
