MCB.Com (Gorontalo) – Sekelompok masyarakat mengatasnamakan warga Desa Molowahu menolak tegas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Pro kontra pembangunan PLTS di Desa Molowahu, Kcematan Tibawa terjadi. Sekelompok warga dan gabungan mahasiswa Universitas Gorontalo berunjukrasa. Mereka menyampaikan aspirasi terkait penolakan terhadap pembangunan PLTS.
Para demonstran menilai, pembangunan PLTS di lahan Hak Guna Usaha (HGU), akan menghilangkan mata pencaharian para petani Desa Molowahu yang selama ini menggarap lahan tersebut. Pengunjukrasa mendesak pemerintah daerah menunda pembangunan PLTS.
Kepala Desa Molowahu, Taufikul Rahman.
Sementara itu, Kepala Desa Molowahu, Taufikul Rahman memberikan klarifikasi terkait aksi demo tersebut. Ia membantah aksi unjukrasa tersebut murni dilakukan oleh warganya sendiri. sepengetahuannya, justru warga Desa Molowahu sangat mendukung pembangunan PLTS mengingat pembangunan PLTS memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
“Itu adalah oknum-oknum yang mengatas-namakan warga melalui mahasiwa. Bukan warga kami, karena warga Desa Molowahu sangat mendukung,” jelas Taufikul Rahman.
Ia menambahkan, persoalan yang selama ini menjadi tuntutan warga desa adalah terkait kepastian pelepasan lahan seluas 25 hektare yang telah disepakati akan diserahkan pihak HGU kepada para penggarap.
Dengan demikian kata Taufikul Rahman, aksi demo tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan pembangunan PLTS.* (01/03)
