MCB.COM (Kota Gorontalo) – Walikota Gorontalo Marten Taha selaku Ketua KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kota Gorontalo melaksanakan Rapat Koordinasi dengan berbagi Instansi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebar luasan virus HIV/Aids Di Kota Gorontalo.
Rapat Koordinasi tersebut diikuti oleh dinas terkait, instansi vertikal, TNI-POLRI, Kesehatan Pelabuhan dan berbagai instansi lainnya yang berlangsung di Ruang Kerja Walikota, Selasa (11/7).
Marten Taha dalam wawancaranya mengatakan, sejak 2001 sampai tahun 2017, terdapat 129 kasus di Kota Gorontalo, terdiri dari 54 kasus HIV dan 75 kasus Aids. Dari 129 kasus tersebut terdapat 38 jiwa yang sudah meninggal dunia.
Namun pada tahun 2013 sampai dengan pada tahun 2017 ini kata Marten, kasus HIV/Aids di Kota Gorontalo setiap tahun semakin menurun. “Pada tahun 2017 atas kerja sama berbagai pihak kasus HIVAids di Kota Gorontalo tersisa 9 kasus,” urainya.
Sementara itu Sekretaris KPA Kota Gorontalo Yana Suleman pada awak media mengatakan, berbagai upaya sosialisasi dilaksanakan oleh KPA Kota Gorontalo. Sosialisasi tersebut diaksanakan pada dua komunitas masyarakat, yakni komunitas masyarakat yg beresiko, serta komunitas masyarakat umum. Untuk komunitas masyarakat umum kata Yana, KPA Kota Gorontalo turun dari berbagai lintas sektor.
“Untuk pelajar kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kemenag dengan penyuluhan secara keagamaan, sosia budaya, Dinas sosial, dan Dinas Pariwisata untuk tempat-tempat wisata,” ucapnya.
Yana menjelaskan, jumlah golongan beresiko virus terbanyak masih diduduki golongan wiraswasta, dan diikuti dari golongan ibu rumah tangga, pekerja seks, PNS , dan juga pelajar.
Di Tanya terkait penjuaan bebas kondom di Kota Gorontalo? Jawa Yana, “KPA Kota Gorontalo akan membatasi terkait penjualan bebas kondom tersebut, sehingga dapat mencegah laju pertumbuhan HIV/Aids di Kota Gorontalo”.* (01/02-BAYU)
