MCB.Com (Gorontalo) – 24 Orang Tenaga Honorer dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Gorontalo menjalani serangkaian tes, yaitu tes tertulis, wawancara dan ujian praktek.
Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Aisyah Ibrahim menjelaskan, peserta tes kali ini harus menjawab berbagai soal terkait kompetensi sebagai tenaga honor dan PTT.
Seleksi dilakukan sebagai tindak lanjut dari edaran Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang mengharuskan SKPD melakukan tes kepada tenaga honorer dan PTT.
Upaya ini ditujukan untuk memastikan tenaga honorer dan PTT yang bekerja di instansi tersebut, benar-benar berkualitas, memenuhi syarat dan penempatannya sesuai kebutuhan.
“Ini kebetulan kami mengumpulkan tenaga honor yang berada di lingkungn Dinas Sosial, baik dari anggaran APBD maupun APBN. Kita melakukan seleksi sesuai arahan gubernur yang mana pegawai honor atau PTT yang ada di masing–masing SKPD itu harus di infentarisir lagi sesuai kebutuhan dinas dan sesuai kompetensi, baik pendidikan maupun keahlian yang dimiliki oleh masing–masing PTT. Jadi kami melaksanakan ujian tertulis ada 50 soal, kemudian ada wawancara tertulis, wawancara lisan, dan praktek,” urai Aisyah Ibrahim.
Dari hasil tes ini akan dilihat tenaga honorer dan PTT yang memiliki kemampuan dengan penilaian utama. “Yang juga menjadi penentu adalah faktor sikap atau karakter,” tegasnya.
Di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sendiri kata Aisyah, tercatat 24 tenaga honorer dan PTT. Sebanyak 8 orang mendapatkan gaji yang dialokasikan dari dana APBN, sedangkan sisanya dibiayai dari APBD.* (01/03)
