MCB.Com (Kota Gorontalo) – Saat musibah banjir menimpa masyarakat Kota Gorontalo, Walikota Marten Taha bertepatan tidak berada di tempat. Ia sedang berada di Jokyakarta—menghadiri agenda pertemuan pimpinan daerah lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk merumuskan pembangunan di daerah masing-masing.
Namun demikian, perhatian Marten Taha sangat besar terhadap masyarakat yang terkena musibah banjir. Ia menginstruksikan kepada SKPD dan relawan untuk turun lapangan—membantu masyarakat yang terkena musibah banjir. Ia pun minta agar stand bye 1x 24 jam.
Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Dr., Ir., Ismail Madjid meninjau banjir.
Marten berpesan, agar mereka difasilitasi layaknya seperti tidak sedang terkena banjir. “Layani mereka seperti tidak merasakan banjir. Makanan ada, tempat tidur ada. Kenyamamannya ada. Itu yang saya harapkan,” ungkap Marten Taha yang disampaikan Zulkifli Hasan pada Program Opini Publik di Kharisma Radio 90 fm, Sabtu, (3/6).
Menurut Zulkifli, setiap saat mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo tersebut selalu mengecek kondisi masyarakat yang terkena musibah banjir.Bahkan sampai-sampai ia tidak bisa makan sahur jika masyarakat yang terkena musibah banjir itu belum makan sahur.
“Setiap saat kami selalu menginformasikan kondisi masyarakat. Namun ketika diinformasikan bahwa masyarkat kota yang terkena musibah sudah menerima makanan siap saji, barulah pak wali sudah bisa makan sahur,” urai Zul panggilan akrab Zulkifli Hasan.
Disamping itu, Walikota langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kesehatan, terutama puskesmas terdekat, untuk segera turun meninjau situasi masyarakat yang terkena banjir. Tampak pula Direktur RS Aloe Sabue dr. Anang Ilato langsung turun lapangan.
Zulkifli menguraikan, peran pemerintah Kota Gorontalo sangat apresiatif menghadapi banjir. Pemerintah sudah memiliki kesiagaan dalam menghadapi banjir. Untuk menangnai banjir, pemerintah kota bisa menyediakan beberapa fasilitas, seperti perahu karet, bagian kesehatan, dan distribusi komsumsi siap saji. Semua terlaksana dengan baik.
“Kami bersyukur, bantuan masyakat sekitar mengevakuasi warga yang terkena korban banjir sangat luar biasa. Masyarakat setempat saling bergotong royong,” ujar Zul
Demikian pula kata Zul, Sahabat Marten Taha (SMT) turun full team sebanyak 40 personil yang tersebar di beberapa kelurahan. SMT juga menyiapkan makanan siap saji sebanyak 1000 bungkus nasi yang merupakan swadaya SMT sendiri.
Dikatakan, SMT juga membantu mengevakuasi ibu-ibu dan bapak-bapak lansia yang terjebak dalam rumah. Mereka mengalami gangguan kesehatan.
Selain itu kata Zul, SMT menyediakan posko yang tersebar di rumah- rumah penduduk yang tidak terkena banjir, sebagai tempat penampungan sementara. “Malam itu sekitar 12 pengungsi yang berhasil ditampung di rumah Sahabat Marten Taha,” tandasnya.* (01/02)
