MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Putusan Idris Rahim untuk tetap bersedia berpasangan dengan Rusli Habibie (RH) menimbulkan pro dan kontra dikalangan pendukungnya. Ada yang menyebut, masyarakat Gorontalo berduka, ada pula yang hanya bisa pasrah walau harus menggerutu. Namun demikian keputusan Idris sudah final sambil menunggu rekomendasi dari DPP PAN, sebab hasil survei Partai Golkar sendiri, tingkat elektabilitas NKRI masih tinggi—sekitar 73 persen. Makanya Rusli tak mau ditinggal Idris Rahim.
Seakan sudah janjian antara Rusli Habibie dan Idris Rahim untuk mendaftar di Kantor DPW PAN Provinsi Gorontalo. Idris datang mendaftar sekitar pukul 13.00 wita, sementara Rusli Habibie datang mendaftar selang beberapa jam kemudian—diperkirakan pukul 14.00 wita.
Mantan Bupati Gorontalo Utara ini mengatakan, Paket NKRI (Nyata Karya Rusli Idris) masih perlu melanjutkan kembali untuk menuntaskan program yang pro rakyat hingga 2022. Bahkan pasangan ini tidak terjadi gesekan dalam pemerintahan maupun dalam politik, sehingga pemerintahan berjalan dengan baik.

Sambil berpegangan tangan bertanda Rusli Habibie dan Idris Rahim sepakat untuk melanjutkan pemerintahan–NKRI Jilid II
Tak heran Rusli secara blak-blakan mengatakan, ia tidak butuh uang dan PAN, tapi ia lebih butuh Idris Rahim untuk mendapinginya. “Saya tidak butuh uangnya Pak Idris, dan saya tidak butuh dukungan partai, tapi saya butuh Pak Idris. Semua akan Saya biayai,” ungkap Rusli meyakinkan Idris Rahim ditengah kader PAN dan kader Golkar.
Disamping itu, Rusli akan mengurus rekomendasi dari DPP Partai Golkar. Namun Rusli meyakinkan kembali bahwa rekomendasi Golkar akan tetap diberikan kepadanya. “Saya sudah bicarakan dengan Pak Setya Novanto ketika saya memberikan selamat atas terpilihnya beliau sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Dan Pak Setya Novanto berjanji akan tetap memberikan rekomondasi itu kepada saya,” ujarnya.
Lantas apa komitmen Rusli dan Idris setelah terpilih nanti? Menurut salah satu sumber kader Golkar yang namanya tidak mau dipublish mengatakan, Rusli akan meininggalkan kursi Gubernur tersebut pada 2019 mendatang, dan Idris yang akan melanjutkan. Rusli rencananya akan bertarung pada pemilihan anggota DPR-RI guna meniti karir selanjutnya. Janji Ruli tersebut disampaikan kepada beberapa pengurus Partai Golkar di rumah dinas Gubernur. (MCB/02)
