MCB.Com (Gorontalo) – Jika anda memasuki Desa Lamahu, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, anda dikagetkan dengan kamera pengintai atau CCTV (Closed Circuit Television) di seluruh penjuru desa.
Desa Lamahu merupakan desa digital pertama di Indonesia yang digagas Elnino Centre. Tahun 2019 ini, di-upgrade ke-versi 2.2 dengan menggunakan software (perangkat lunak-red) dan hardware (perangkat keras-red).
Sebelumnya, Desa Lamahu sukses dengan desa digital versi 1.0 pada tahun 2017, kemudian tahun 2018 menerapkan versi 2.1.
Kepala Desa Lamahu, Hasan Hasiru menjelaskan, pada versi sebelumnya dilakukan pembangunan tiang-tiang cerdas atau smartpole yang dilengkapi sensor cahaya dan sensor gerak.
Selain itu, kata Hasan, terdapat kamera pengintai berbasis internet protocol, wifi hotspot, serta internet gratis bagi warga desa. Pembangunan tiang-tiang cerdas ini juga didukung aplikasi E-Desa berbasis android.
Menurut Hasan, aplikasi E-Desa dilengkapi fitur tombol darurat kesehatan, darurat kamtibmas dan fitur pengurusan surat-surat keterangan yang secara otomatis bisa diakses warga dengan mudah.
“Sebuah Command Centre juga dibangun di desa ini untuk memudahkan kepala desa dan aparatnya mengontrol kondisi masyarakat hingga ke sudut-sudut desa yang terjangkau kamera pengintai,” jelas Hasan.
Hasan menguraikan, desa digital ini digagas Elnino Centre dan bekerjasama dengan Desa Lamahu yang mengalami peningkatan dari versi sebelumnya. Sejumlah fitur baik software maupun hardware ditingkatkan kualitasnya.
Sementara itu, Founder Desa Digital Lamahu, Syamsu Panna mengatakan, pada versi 2.2 semua didigitalisasi. Mulai dari proses otomatisasi lampu-lampu jalan yang sebelumnya berbasis relay menjadi mikrokontroler.
“Setiap pergerakan yang terjadi disekitar tiang dan tidak terpantau kamera juga dapat terbaca di Command Centre,” terang Syamsu.
Dengan mikrokontroler ini pula, dipasangkan tombol darurat fisik di setiap tiang, sehingga masyarakat yang mengalami kondisi darurat tetapi tidak memiliki gadget android dapat menekan tombol panik tersebut.
“Sejumlah fitur lainnya yang mengalami peningkatan adalah pemasangan speaker yang terkoneksi secara digital ke server Command Centre. Pemerintah desa dapat menyampaikan berbagai pengumuman kepada seluruh masyarakat melalui speaker ini,” urai Syamsu.
Yang paling penting dari peningkatan versi desa digital pertama di indonesia ini, kata Syamsu, disediakannya fasilitas Internet Protocol Television atau IPTV, televisi berbasis internet prokol.
Dikatakan, masyarakat Desa Lamahu bisa menikmati berbagai siaran televisi lokal, nasional maupun internasional. Fasilitas ini nantinya akan berbayar. Pengelolaannya oleh BUMDES setempat yang diharapkan bisa meningkatkan pendapatan desa.
“Selain peningkatan fasilitas aplikasi maupun hardware pendukung, Desa Digital Lamahu versi 2.2 ini, pemerintah desa juga membangun sebuah café sekaligus digital lounge. Fasilitas ini bisa digunakan masyarakat setempat maupun pengusaha-pengusaha startup bisnis digital,” pungkas Syamsu.(01/02/Erik/Fat)
