MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Depan pintu gerbang Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tampak puluhan Mahasiswa sedang melakukan unjuk rasa damai dengan memakai topeng Presiden Joko Widodo. Disamping berorasi, mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) Gorontalo ini mengedarkan selebaran yang menyebut, Provinsi Gorontalo masuk lima besar termiskin di Indonesia.
Dalam orasinya, mahasiswa menginginkan agar pemerintah provinsi dapat menstabilkan kembali keadaan ekonomi politik di Gorontalo tanpa menjadikan investor asing solusi pembangunan ekonomi sebagai stabilisasi politik.
Tercatat pengangguran di Provinsi Gorontalo sebesar 20.919 jiwa dan pengangguran terbuka 4.18 persen (data BPS 2015). Sementara angka kemiskinan mencapai 194,17 atau 17,44 persen dan jumlah perusahaan industri sedang maupun besar pada tahun 2014 tercatat 23 perusahaan yang hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 4.714 orang dari jumlah usia 15 sampai 35 tahun (Usia produktif kerja) di Provinsi Gorontalo dari 435.973 jiwa. Jika dipersentasekan hanya menjawab 10 persen masalah kebutuhan pekerjaan masyarakat Gorontalo.
Adapun Jenis perusahaan industri terbanyak adalah industri makanan yaitu sebanyak 12 perusahaan dengan total jumlah tenaga kerja sebesar 3.769 orang, industri minuman satu perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 59 orang, industri tekstil enam perusahaan dengan tenaga kerja 576 orang, industri kayu dua perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 84 orang, industri batu bara dan pengilangan minyak bumi satu perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 100 orang (BPS 2015).
Makanya, Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) Gorontalo menyampaikan enam tuntutannya, yakni; Pertama, Tolak investor asing yang akan menguasai sektor produksi Sumber Daya Alam (SDA) di Gorontalo karena menyengsarakan rakyat. Kedua, tangkap, adili, dan sita harta koruptor untuk kesejahteraan rakyat. Ketiga, tolak pembekuan beberapa sekolah di Provinsi Gorontalo, wujudkan secara nyata pendidikan gratis, berkualitas, dan demokratis.
Keempat, bangun industri daerah dan memacu home industri untuk membuka lapangan kerja yang nyata. Kelima, ubah kriteria rakyat miskin menurut BPS, dan keenam, tolak pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) jika menggunakan anggaran daerah. ** (MCB/02)
