Sulawesi

Ruang Perawatan Puskesmas Penuh, Puluhan Pasien DBD Terpaksa di Rawat Rumah Gubuk Milik Warga

MediaCerdasBangsa.Com (Sulbar-Mamasa) PULUHAN Pasien Penderita Demam Berdarah (DBD) di Desa Tabulahan Kabupaten Mamasa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa di rawat dirumah gubuk milik warga akibat ruang perawatan puskesmas tabulahan penuh dengan pasien DBD.

Kondisi puluhan pasien Demam Berdarah (DBD) yang di rawat disebuah rumah gubuk milik warga akibat membeludaknya pasien DBD yang terhitung dalam tiga pekan terakhir ada 87 pasien penderita DBD yang di rawat di puskesmas tabulahan.

Sementara puluhan pasien DBD lainnya di rawat di sejumlah ruangan yang ada di puskesmas bahkan ruang kerja kepala puskesmaspun digunakan sebagai tempat perawatan akibat jumlah pasien yang terus meningkat, akibatnya pasien yang seharusnya dirawat khusus ini terpaksa harus berdesak desakan bahkan beberapa di antaranya tidur dilantai dengan menggunakan kasur yang dibawah sendiri oleh keluarga pasien.

Minimnya fasilitas dan kurangnya ruang perawatan di puskesmas tabulahan menjadi salah satu faktor puluhan pasien DBD terpaksa di rawat dirumah gubuk milik warga yang berada tidak jauh dari puskesmas dengan peralatan seadanya.

Jarak menuju rumah sakit umum daerah kabupaten mamasa yang cukup jauh membuat warga yang panik dengan merebaknya penyakit demam berdarah memilih berobat di puskesmas tabulahan walauharus berdesak desakan dan di rawat di sebuah gubuk, ironisnya puskesmas tersebut tidak mempunyai dokter tetap sehingga yang melakukan perawatan hanya beberapa bidan yang ada di puskesmas.

Iryanna S.KM. Kepala Puskesmas Tabulahan mengatakan, sejak tiga pekan terakhir terhitung sudah 87 pasien DBD yang di rawat di puskesmas tabulahan, namun beberapa di antaranya telah di pulangkan, karena ruangan yang terbatas sehingga beberapa warga memilih berobat jalan.

Sementara Yohanis. Keluarga pasien mengatakan, sudah satu hari satu malam ini terpaksa berada di rumah warga untuk perawatan, karena ruangan perawatan yang ada di puskesmas penuh, sementara pelayanan untuk pasien DBD menurutnya hanya di layani bidan yang ada di puskesmas. Tegasnya. (joni)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top