MCB.Com (Bangka Belitung) – Perusahan Pers yang tergabung dalam Ikatan Media Online (IMO) Indonesia bersama Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) berkomitmen membentangkan sayapnya di seluruh tanah air untuk menangkal berita-bertita hoax.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP IMO-Indonesia, Yakub F. Ismail dan Ketua Umum HPI, Maskur Husain usai melantik Pengurus DPW IMO-Indonesia dan HPI Provinsi Bangka Belitung, Selasa (13/11/2018), di Rumah Dinas Gubernur Bangka Belitung.
“Baik DPP IMO-Indonesia maupun DPP HPI akan segera bersiap mengukuhkan secara maraton DPW provinsi lainnya yang sudah mengajukan untuk segera dikukuhkan,” ujar Yakub Ismail yang diamini Maskur Husain.
Kata Yakub, IMO-Indonesia dan HPI adalah dua organisasi yang bersinergi untuk kepentingan yang lebih besar bagi masyarakat pers dan industri media online di tanah air. Konsep perlindungan pewarta merupakan bagian dari amanah UU 40 Tahun 1999 dan pilar keempat yang menempatkan media sebagai sosial control.
“IMO-Indonesia dan HPI harus berdiri di garda terdepan memberikan pemberitaan yang benar dan berimbang serta menangkal berita-berita hoax dan ujaran kebencian,” tegasnya.
Selain itu kata Yakub, IMO-Indonesia akan melakukan konsolidasi untuk menentukan langkah dan rencana kedepan. Saran dan ide segar dalam rapat konsolidasi, manjadi satu momentum bahwa IMO-Indonesia semakin eksis dan solid menjadi organisasi pemersatu kebinekaan dengan turut mencerdaskan bangsa.
“Segenap pengurus pusat mengucapkan terimakasih atas sambutan dan pelayanannya yang ramah selama 3 hari kami di Bangka Belitung. Kebersamaan selama 3 hari antara pengurus pusat, DPW dan Pengurus DPW Bangka Belitung ini membuat hubungan emosiaonal yang lebih kuat diantara sesama pengurus dan anggota IMO-Indonesia secara nasional,” tandasnya.
Disamping itu, Ketua Umum HPI, Maskur Husain menegaskan, pihaknya akan memberikan perlindungan hukum bagi pewarta yang tergabung di HPI. Maskur adalah seorang profesional muda dengan multi talenta yang juga berprofesi sebagai Advokat (DBH Law Firm).
Menurut Maskur, dalam menjalankan tugas jurnalistik, seorang pewarta seringkali memiliki resiko yang cukup tinggi. Hal itu terjadi mulai dari peliputan sampai dengan pemberitaannya.
“HPI hadir dengan konsep memberikan perlindungan, kiranya dapat menjadi satu solusi akan dinamika jurnalis dalam menjalankan profesinya di tanah air,” pungkas Maskur. (01/IMO)
