MCB.Com (Gorontalo) – Tim sepak takraw putra dan putri Pusat Pendidikan Dan Latihan Pelajar (PPLP) Gorontalo gagal memenuhi target medali emas di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) yang digelar di Semarang, September lalu. Padahal Tim Gorontalo memiliki kemampuan yang sama dengan tim provinsi lainnya.
Menurut pelatih sepak takraw Herson Taha, ada sejumlah perbedaan mendasar yang menyebabkan tim sepak taktaw Gorontalo kebobolan pada saat event-event nasional. Antara lain, adalah faktor mental, sebab mental menjadi salah satu alasan besar.
Untuk itu kata Harso, persoalan mental atlet harus menjadi perhatian pihak PPLP. Bagaimana cara mengatasinya? Jawabnya, pihak PPLP harus tambah jam bertanding, karena hal tersebut akan menambah kepercayaan diri para atlet.
Pelatih Sepak Takraw, Harson Taha.
“Orientasi pelatihan kami saat ini adalah membentuk fisiknya, tehnik dasarnya, skill untuk penguasaan bola. Tehnik dasar spesialisasinya itu yang kita benahi diawal, tetapi tidak menutup kemungkinan kami akan tetap mengadakan seleksi untuk tahun 2017 secara regular. Dan kami akan melihat potensi-potensi yang ada diluar sana. Siapa tahu ada yang lebih bagus. Kami tidak menutup kemungkinan untuk itu,” jelas Herson.
Dikatakan, selain mental dan jam terbang ditambah, kebutuhan nutrisi atlet perlu mendapat perhatian khusus. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa nutrisi menjadi alat penting bagi atlet untuk tumbuh beprestasi.
“Tanpa nutrisi, atlet tidak akan memiliki ketahanan tubuh yang baik di lapangan, termasuk program latihan yang sesuai, akan membentuk atlet berkualitas dari fisik, skill, dan tehnik,” tandasnya.* (01/03)
