MCB.Com (Gorontalo) – Penyelamatan danau di nusantara telah menjadi tema isu yang sangat strategis ditingkat lokal, regional, nasional dan dunia internasional. Pengalaman memberikan pelajaran betapa pentingnya danau bagi kelangsungan hidup, termasuk bagi umat manusia.
Hal tersebut sempat disampaikan Bupati Nelson Pomalingo saat menjadi pembicara pada peringatan Hari Danau se-dunia, Indonesia-Japan Workshop on Sustainable Lake management in The 17th World Lake Conference (WLC17) di Ibaraki, Jepang pada bulan oktober 2018 lalu.
Saat itu, Nelson bicara spesifik soal Danau limboto, bagaimana kondisi Danau Limboto yang sekarang ini menjadi prioritas nasional, dengan target bukan hanya dinasionalkan, tapi bagaimana danau menjadi perhatian internasional.
“Saya ingin Danau Limboto dikembangkan menjadi geopark, karena ada spesifikasinya. Selain itu, dengan menjadi perhatian internasional, saya berharap Danau Limboto mempunyai sister lake. Jadi, nantinya akan ada kerjasama antar danau, seperti yang sudah kita lakukan di tingkat nasional tahun lalu,” ungkapnya
Upaya penyelamatan Danau Limboto, Nelson telah melakukan berbagai aksi nyata, baik melalui tindakan maupun pikiran-pikiran positif. Misalnya, Konferensi Danau Nusantara di Pentadio Resort tahun 2017, Simposium Nasional membahas arah kebijakan strategis dalam rangka penyelamatan Danau Limboto tahun 2018 dan keklarasikan penyelamatan danau prioritas nasional yang digagas Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan
Selain itu, program tahunan kementerian pariwisata, pemerintah Kabupaten Gorontalo ikut melaksanakan Festival Pesona Danau Limboto yang tiga tahun terkahir ini telah masuk dalam event Intenasional.
Sebelumnya, tahun 2016 event FPDL kategori regional, tahun 2017 kategori nasional dan tahun 2018 tingkatannya menjadi Internasional. Event ini merupakan salah satu cara pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk menyelamatkan Danau Limboto.
Nelson berharap, Danau Limboto dikembalikan fungsinya. Danau bukan hanya untuk kebutuhan air, namun untuk perikanan, penopang ekonomi daerah, termasuk pendorong sektor pariwisata.
Nelson menjelaskan, tujuan pertamanya adalah sinergitas pemerintah daerah dengan beberapa kementrian terkait sepakat menyelamatkan danau prioritas Nasional. Kedua, ditingkat daerah diharapkan semua stakeholder benar-benar berkomitmen menyelamatkan danau.
Pada kesempatan itu, Nelson menyerahkan hasil rumusan Danau Limboto dari Provinsi Gorontalo kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dirumuskan bersama di tingkat nasional.
Kementrian LHK menyatakan apresiasi terhadap deklarasi danau nusantara dan simposium penyelamatan Danau Limboto yang pernah dilakukan di Kabupaten Gorontalo menjadi bagian tindak lanjut rakor penyelamatan danau nasional dan menjadi contoh bagi daerah lain.
” Tapi yang paling penting lagi adalah komitmen seluruh masyarakat, bagaimana melakukan perbaikan kaitannya dengan Danau Limboto itu sendiri. Setelah rakor ini, kita akan tindak lanjuti di daerah untuk membentuk forum danau Limboto,” tandasnya. (01/02/Olu/Humas)
