MCB.COM (Limboto)-, Komitmen Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo terhadap akses jalan di pelosok –pelosok desa terus ditunjukan. Pasalnya, untuk membuka akses jalan sebagai fungsi peningkatan ekonomi masyarakat jalan Desa Ulobua Kecamatan Tibawa, sejak tahun 2018, ruas jalan ini sudah ditangani tahap 1 dengan sumber dana alokasi khusus (DAK) sebesar 14 milyar.
Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo mengatakan, ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk menjawab kubutuhan masyarakat.
Sang Profesor itu menambahkan, ruas jalan Buhu – Ulobua Kecamatan Tibawa tahun ini, kembali mendapatkan perhatian yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo Karna ruas jalan ini kembali akan ditangani tahap dua. “ Ruas jalan ini akan membuka akses jalan ke salah satu desa terpencil di kabupaten Gorontalo. Tahun anggaran 2020 akses jalan tersebut akan di aspal dengan menghabiskan anggaran 16 milyar rupiah. anggaran ini berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2020 yang sudah ditetapkan pada akhir bulan September 2019 yang lalu,” Pungkas Nelson saat berkunjung di Desa Ulobua Kecamatan Tibawa, Minggu (13/10/2019).
Seperti diketahui, Kunjungan Bupati Nelson Bersama Pimpinan OPD itu masih dalam kegiatan Gema Nyata Dalam Pembangunan tahap3 di Kecamatan Tibawa.
Ia mengatakan, Anggaran tersebut akan mampu menuntaskan sisa panjang ruas jalan yang belum teraspal yaitu sepanjang kurang lebih 7 km. bahkan, Kata Nelson Tahun ini pada APBD perubahan tahun 2019 juga telah dianggarkan pembangunan jembatan sepanjang 8 meter dengan anggaran sebesar Rp 500 jt, juga untuk ruas jalan Buhu – Ulobua tersebut.
Karena akses jalan sudah akan dipenuhi dan dituntaskan pada tahun 2020, Bupati Ahli lingkungan itu meminta kepada masyarakat untuk tidak merusak lingkungan.
“Kepada masyarakat jangan menebang pohon keras dan juga jangan menanam di lahan kemiringan,” Pinta Bupati Nelson.
Nelson menyampaikan, tanah miring bisa ditanami dengan jagung. Namun dengan syarat harus dibawah pohon keras. Pohon keras itu, seperti kelapa, cengkeh, buah kemiri dan lain-lain.
Sehingga kata Nelson, semua tanaman ini dapat beroleh keuntungan bagi masyarakat. baik tanaman keras maupun jagung sama-sama dipanen walaupun waktu panennya berbeda.
“Intinya lingkungan itu harus dihijaukan dengan tanaman-tanaman. Kalau ini terjadi maka kehidupan masyarakat akan nyaman dengan kesejukan lingkungan sekitar,” Tandasnya. (Olu/Humas)
