MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Media sosial facebook mulai dihebohkan dengan sebuah postingan penyerahan fee proyek ke salah satu SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut). Surat perjanjian dan lembaran uang pecahan Rp 50 ribu tampak dihitung oleh penerimanya. Postingan gambar yang mulai menghebohkan dunia maya tersebut diunggah oleh Arsad Tuna melalui akun facebooknya.
Sumber yang patut dipercaya menyebutkan, Kepala SKPD tersebut baru terima uang muka fee Rp 10 juta dari dua puluh persen fee Proyek Pemasangan Pipa Air Bersih di Atinggola Tahun anggaran 2016 sebesar Rp 200 juta pada Dinas PU Bidang Cipta Karya. Sisanya Rp 10 juta akan diserahnya kembali setelah termin 30 persen dicairkan—sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian kedua belah pihak.
“Saya berharap agar kasus ini segera ditindak lanjuti oleh pihak yang berwajib. Saya khawatir, kasus ini hanya akan dipetieskan dan tidak ada proses hukumnya. Banyak kasus yang tidak sampai terungkap, akibatnya masyarakat merasa kecewa dengan penegak hukum,” ungkap sumber ini ke MediaCerdasBangsa.Com
Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo Utara, Roni Imran berusaha dikonfirmasi MediaCerdasBangsa.Com via telphon selulernya, tidak dapat dihubungi. Sedangkan Kepala Bagaian Hukum Pemda Gorontalo Utara, Irwansyah Taha dihubungi terpisah via handphonnya mengaku belum mengetahui soal kasus yang di unggah di facebook tersebut. “Saya tidak tau. Maaf saya masih berada di acara,” tutup Irwansyah.
Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Provinsi Gorontalo mendengar informasi itu langsung membentuk Tim Investigasi. Sekretaris LP-KPK, Hans Pieter Mahieu menjelaskan, LP-KPK akan melakukan investigasi atas kasus yang yang beredar di dunia maya tersebut. “Kita akan membentuk Tim sebanyak lima orang dan akan melakukan investigasi. Insya Allah dalam waktu dekat ini kasusnya akan segera ditindak lanjuti oleh penegak hukum melalui bantuan LP-KPK,” tutup Hans Pieter. ** (MCB/02)
