Gorontalo

Gelar “Wadala”, Kenapa Jadi Masalah Hukum?

MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Ada-ada saja istilah yang muncul disetiap ajang pilkada. Ada yang lucu, ada pula yang membuat tersinggung. Gelar “Wadala”(Kuda-red) dinilai hal biasa jika disematkan oleh Tim Sukses (TS) kepada jagoannya.

Namun bagi Zainudin Hasan  istilah “Wadala” dianggap sebuah penghinaan dan merupakan pencemaran nama baik. Makanya Zainudin Hasan merasa tersinggung atas postingan Rusli Habibie di media sosial, group “Sahabat RH”. Dengan demikian, Zainudin Hasan mengambil langkah hukum untuk melaporkan Rusli Habibie ke Polda Gorontalo (13/9) atas dugaan pencemaran nama baik.

Adalah Yos Wartabone sedikit menjelaskan istilah “Wadala” yang membuat Zainudin Hasan merasa nama baiknya dicemarkan. Anak dari Pahlawan Nasional—Nani Wartabone ini menulis pada akun facebooknya, istilah “wadala” atau “malu’o” (ayam-red) sudah menjadi bahasa kebiasaan masyarakat Gorontalo.

Yos mencontohkan, “bagaimana ngana pe kuda di pilgub ini? Atau kita pe ayam pasti menang di pilgub ini. Karena orang Gorontalo paling suka beri gelar, kenapa wadala ini jadi masalah hukum?”

Menururtnya, sebagai orang Gorontalo, diharapkan pemilihan gubernur kali ini sebaiknya terselenggara dengan aman dan damai. Untuk apa berebutan jadi pemimpin lantas saling melapor sehingga menimbulkan keresahan masyarakat dan terpecahnya persatuan.

“Saya bukan pendukung RH atau Zihad. Saya belum menentukan saya pe kuda atau ayam. Saya hanya ingin pilgub ini para cagub dan cawagub tunjukan kesantunan dan sportivitasnya, agar rakyat tenang-tenang memilih pemimpinnya. Santai jo bapak-bapak. Jangan stres dalam berpolitik, karena Allah SWT yang menentukan garis tangan anda. Bolo maapu juu..,” tulis Yos Wartabone diakhir postingannya.  (MCB.01/02)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top