Anggota Teroris Cilegon Berlatih Buat Bom di Gorontalo?  Ini Keterangan Kabid Humas Polda

Share

Tweet

Share

Share

Email

Comments

MCB.Com (Gorontalo) – Isu teror bom menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Pasalnya, aksi bom yang dilakukan oleh pelaku teroris mengakibatkan kerugian materi yang jumlah tidak sedikit, termasuk korban jiwa.

Seperti dilansir detiknews menyebutkan, terduga teroris inisial NK yang tewas dalam penangkapan di Cilegon—Banten diketahui memiliki keterlibatan dengan sejumlah kasus terorisme. Mulai merencanakan pelatihan militer di Halmahera hingga menyembunyikan salah satu teroris bom Thamrin 2016 lalu.

Bahkan NK bersama salah seorang berinisial F pernah melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016 lalu. NK juga mengetahui dan menyembunyikan pelaku bom Gereja Samarinda, Kalimantan Timur, berinisial AB.

Kapolda Gorontalo melalui Kabid Humas AKPBP Ari Donny menjelaskan, sejauh ini pihak kepolisian belum menerima laporan ataupun menemukan bukti-bukti terkait keberadaan teroris Cilegon—Banten yang berlatih membuat bom di wilayah Gorontalo.  Namun kata Ari Donny, salah satu anggota teroris Cilegon—Nanang Kosim (NK) pernah tinggal di Gorontalo.

Ari Donny mengaku, tahun 2016 lalu Nanang Kosim pernah tinggal di Gorontalo. Namun aktifitasnya di Gorontalo hanya berdakwah dan mengaji. Kata Ari Donny, NK adalah salah satu terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Cilegon. Informasi tersebut diperoleh dari Intelejen Polda Gorontalo.

“Nah, kalau ada informasi terkait dengan masalah adanya pelatihan di Gorontalo, itu yang perlu kita dalami. Karena sampai sekarang kita belum mendapat informasi tentang itu. Dan belum ada, baik informasi dari masyarakat maupun bukti-bukti terkait dengan pelatihan–pelatihan seperti yang dikabarkan selama ini,” ujar Ari Donny.

Dikatakan, sebagai langkah antisipasi, Polda Gorontalo sudah berkoordinasi dengan Babinkamtibmas di setiap desa dan kelurahan. Ari Donny pun meminta kepada masyarakat, jika menemukan aktifitas mencurigakan yang dilakukan oleh pendatang dari luar daerah, agar segera melaporkan ke pihak kepolsisian setempat. (01/Ferd)