“Saya akan maju sebagai calon walikota atau calon wakil walikota jika diperintah oleh Pak Prabowo. Berbeda pengetian diperintah dan disetujui, sebab konsekwensinya berbeda pula. Jika diperintah dan tidak mau, akan berkonsekwensi pada pemecatan atau di PAW (Pergantian Antar Waktu), dan jika hanya disetujui, dan belum bersedia tidak berkonsekwensi apa-apa—tidak ada sangsi,” kata Elnino.
MCB.Com (Kota Gorontalo) – Cukup mengejutkan, Jum’at (4/8) Elnino Mohi mendaftan sebagai calon walikota Gorontalo di Partai Amanat Nasional (PAN). Dalan pernyataan persnya ia menguraikan, sesuai arahan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Partai Gerindra harus siap memenangkan pilkada serentak tahun 2018.
Ia mengutip penegasan Prabowo Subianto agar kader-kader Gerindra, terutama pimpinan partai di semua tingkatan, baik DPD maupun DPC, mempersiapkan diri lahir-batin, termasuk membangun komunikasi dengan partai lain.
“Sewaktu-waktu akan diperintah untuk maju sebagai calon kepala daerah. Pendaftaran di PAN siang ini adalah wujud persiapan saya sebagai Ketua DPD Gerindra yang sewaktu-waktu dapat diperintah untuk maju sebagai calon walikota,” ujar Elnino.
Setelah melakukan beberapa kali silaturrahim dan komunikasi kata Elnino, PAN membuka kesempatan yang besar bagi dirinya untuk mendaftar sebagai calon walikota Gorontalo 2018 nanti. “Saya menyambut kesempatan itu dengan hormat dan penghargaan yang tinggi,” ungkapnya lagi.
Elnino menjelaskan, Partai Gerindra memiliki 2 (dua) kursi di DPRD Kota Gorontalo. Jumlah itu belum cukup memenuhi syarat minimal 5 (lima) kursi untuk mengusung pasangan calon. Sebab itu, sebelumnya, Partai Gerindra telah menyepakati koalisi dengan 2 (dua) partai, yaitu PPP (3 kursi) dan PBB (2 kursi), yang diberi nama “Koalisi Madani”.
Mantan Anggota DPD-RI ini menguraikan, “Koalisi Madani” adalah koalisi yang terbuka dan tidak menutup komunikasi dengan partai-partai lain untuk bergabung. Meskipun PAN sendiri secara peraturan perundang-undangan tidak dikenal namanya visi-misi calon walikota, melainkan visi-misi pasangan calon.
“Tapi saya pribadi memiliki mimpi tentang kota, yaitu sebuah kota yang masyarakatnya happy, asik, dan tidak stress,” kata Elnino.
Untuk mencapai ke sana kata suami dari Umin Kango ini, perlu sebuah manajemen birokrasi dan pemerintahan yang melayani dengan happy, asik, bekerja maksimal dan tanpa tekanan. Semua dimulai dari: Pertama, membangun koalisi yang happy. Kedua, berpasangan dengan calon wakil walikota yang happy, ketiga, menciptakan sebuah birokrasi yang bekerja dengan happy dan tanpa tekanan.
Menurutnya, tidak mungkin masyarakat kota bisa happy, kalau walikota dan wakil walikotanya tidak happy, didukung oleh koalisi di DPRD yang happy, dan ditopang oleh birokrasi yang melayani dengan happy.
“Kepastian majunya saya sebagai calon walikota saya serahkan sepenuhnya kepada: 1). Rakyat Kota Gorontalo; 2). Koalisi yang selama ini sudah terbangun; dan 3). Mekanisme di Partai Gerindra yang ditentukan sepenuhnya oleh Bapak Prabowo Subianto sebagai Ketum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra,” tandasnya.* (01/02)
