Gorontalo

Mikson Yapanto: Atasi Banjir Dari Hulunya, Bukan Pada Insfrastruktur

MCB.Com (Gorontalo) – Musibah banjir yang menimpa beberapa tempat di kawasan Provinsi Gorontalo menuai sorotan dari berbagai kalangan. Pasalnya, anggaran yang digolontorkan lebih banyak dihabiskan untuk perbaikan infrastruktur dan penanggulangan banjir—bukan pada penyebabnya.

Ketua Partai Nasdem Kabupaten Pohuwato Mikson Yapanto mengungkapkan, solusi mengatasi banjir harus dimulai dari hulu sampai hilir. Artinya, dari penyebabnya dulu, kemudian pada penanggulangannya.

“Berapa pun anggaran yg dikeluarkan kalau hannya mengatasi banjir, akan mubajir kalau kita tidak mulai dari hulu  atau pada penyebabnya,” urai Mikson pada dialog opini publik Kharisma Radio 90 FM, Sabtu (3/6).

Mantan anggota DPRD Provinsi Gorontalo asal Dapil Boalemo-Pohuwato ini menambahkan,  dana dari APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten/kota sangat sedikit diarahkan untuk menjaga hutan dalam melakukan penghijauan atau program pelestarian hutan dan lahan.

Mikson pun menyoroti kinerja media yang jarang meliput terkait dengan persoalan penghijauan, apakah benar-benar dilaksanakan atau tidak?  “Makanya pihak berwajib, baik dari kepolisian dan kejaksaan, termasuk DPR dan LSM, jangan hanya memantau proyek fisik saja. Tapi harus juga memantau bagaimana dengan penghijauan. Apakah penghijuannya berhasil atau tidak. Sejauh mana proyek itu diawasi dengan ketat?” jelas Mikson.

Politisi Partai Nasdem ini mencontohkan persoalan Danau Limboto. Menurut Mikson, ketika di kementerian sudah diingatkan bahwa proyek Danau Limboto harus dibarengi dengan penghijauan dari hulunya, kemudian di sekitarnya. Kalau tidak, proyek tersebut tidak akan berhasil.

Pria yang cukup vokal ini melihat bahwa proyek infrastruktur pembuatan drainase termasuk danau limboto terlalu dipaksakan. Sementara dari hulunya tidak diperbaiki. Seharusnya kata Mikson, harus sama-sama baik penghijuannya dan penanggulangan banjir.

Dikatakan, mengatasi banjir bukan hanya persoalan atau keawajiban pemerintah, tapi kewajiban masyarakat menjaga lingkungan. Jangan sampai got di muka rumah harus orang lain yang membersihkan.

“Masyakat pedesaan yang suka menebang liar, harus sadar. Karena lingkungan ini titipan untuk anak cucu kita. Saya berharap agar dinas terkait sering memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” tandasnya.* (01/02)

 

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top