MCB.Com (Kota Gorontalo) – Beberapa waktu lalu anggota DPRD Kota Gorontalo dari Partai Bulan Bintang (PBB) mengaku akan mendukung Marten Taha sebagai calon walikota dan rencananya berkoalisi dengan Partai Golkar. Belakangan PBB telah bersepakat masuk pada “Koalisi Madani”
Adapun partai yang masuk “Koalisi Madani” tersebut adalah PPP (3 kursi), Partai Gerindra (2 kursi), dan PBB (2 kursi). Ketiga partai tersebut memiliki 7 (tujuh) kursi di DPRD Kota Gorontalo. Dengan demikian tiga partai tersebut layak dan memenuhi syarat mencalonkan pasangan calon walikota dan wakil walikota tahun 2018 mendatang.
Walikota Marten Taha bersama Ketua DPD PPP Kota Gorontalo Rivai Bukusu.
Issu salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Madani akan mendukung Marten Taha, dibantah Ketua DPD PPP Kota Gorontalo Rivai Bukusu. Ia meyakinkan kepada awak media bahwa Koalisi Madani kemungkinan besar tidak akan mendukung Marten Taha sebagai calon walikota. “Atas nama Koalisi Madani kemungkinan besar tidak akan mendukung Marten Taha. Muat itu…!” tegas Rivai Bukusu.
Rivai Bukusu menjelaskan, Koaliasi Madani akan menjalankan mekanisme yang telah disepakati, salah satunya akan membuka pendaftaran bagi bakal calon walikota dan wakil walikota. “Sampai saat ini Koalisi Madani belum menetapkan calon dan kami punya tahapan-tahapannya,” urai Rivai Bukusu.
Disinggung soal Koalisi Madani adalah koalisi rapuh, Rivai Bukusu membantahnya. “Ah…, siapa bilang kami koalisi rapuh? Sampai saat ini kami sangat solid,” ujarnya lagi.
Kemudian ditanya tentang Elnino yang mendaftar di PAN sebagai bakal calon walikota, Rivai Bukusu justru menilai hal tersebut sesuatu yang baik. Menurutnya, Koalisi Madani membuka lebar-lebar kepada partai lain untuk berkoalisi—menjadi koalisi besar. “Koalisi Madani terbuka bagi partai apa saja yang bisa bergabung,” tandasnya.* (01/Bayu)
