MCB.Com (Jogyakarta) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto mengatakan, apa yang diperjuangkan saat ini tentu awalnya belajar dari masa lalu. Melihat sejarah masa lalu, kemerdekaan hanya dapat tercapai tatkala rakyat bersatu sebagai bangsa.
“Melihat sejarah masa lalu bahwa kemerdekaan itu hanya dapat tercapai tatkala kita bersatu sebagai bangsa,” ujar Wiranto saat menjadi pembicara kunci pada acara Halaqah Kebangsaan Menuju Indonesia Berkemajuan, di Universitas Muhammadiyah, Jogyakarta, Rabu (21/11/2018).
Menurut Wiranto, pengalaman masa lalu menjadi referensi perjuangan untuk masa depan. “Karena kita sedang berjuang untuk memakmurkan Indonesia, berjuang dalam kompetisi global tentu kita membutuhkan satu persyaratan,” katanya.
Wiranto menguraikan, banyak sekali tokoh-tokoh Muhammadiyah yang mengambil bagian dalam proses menyatukan bangsa menjadi NKRI. Para mahasiswa bisa belajar dari masa lalu, dari founding fathers, dan para pendahulu untuk dipraktekan dalam mengambil bagian dari proses pembangunan sekarang ini. Pasalnya, tanpa bersatu tidak mungkin bisa maju.
“Tadi saya sampaikan, untuk berkemajuan butuh persatuan. Nah, persatuan ini yang saya kobarkan, saya tanamkan kembali kepada mahasiswa. Ayo kita mengambil bagian dari itu!” kata Menko Polhukam Wiranto.
Bahkan dalam penutupnya, Menko Polhukam menyampaikan untuk mencontoh para pendahulu bangsa, terutama Pangeran Samber Nyowo. Pangeran Samber Nyuowo telah mengajarkan kepada masyarakat merasa ikut memiliki negeri ini. Wajib juga membela negeri ini, karena dalam Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa seluruh warga negara berkewajiban melakukan pembelaan negara.
“Harus berani mengoreksi diri kita. Apa yang sudah kita berikan untuk negeri ini? apa yang sudah kita lakukan untuk negeri ini? Itu yang tadi saya sampaikan dan mudah-mudahan bisa membakar semangat para mahasiswa di sini untuk mengambil bagian merawat negeri ini, bukan mengacaukan negeri ini,” tandas Wiranto.(01/IMO)
