MediaCerdasBangsa.Com (Gorontalo) – Teka-teki siapa yang akan menggunakan PDI-Perjuangan masih tanda tanya besar. Padahal telah beberapa kandidat yang telah mendaftar sebagai Cagub dan Cawagub Gorontalo yang diselenggarakan pada tanggal 2-9 Maret 2016.
Nama-nama bakan calon tersebut sebagai berikut; Zainudin Hasan, Rusli Habibie, Idris Rahim, Tony Uloli, Gusnar Ismail, Troy Pomalingo, Syarifudin Mosi’i, Kris Wartabone, dan Tony Yunus.
Menariknya, salah satu kandidat bakal calon menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Gorontalo saat ini adalah Troy Pomalingo. Di Gorontalo sosok ini tidak begitu populer, tapi beberapa kolompok masyarakat menyebutnya sebagai kandidat yang bakal diusung PDI-Perjuangan. Troy dikenal paling dekat dengan para petinggi PDI-Perjuangan. Jaringannya cukup kuat di tingkat elit.
Enam kursi peroleh suara PDI-Perjuangan di DPRD Provinsi Gorontalo tidak cukup untuk mengusung Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Gorontalo. Partai penguasa ini harus berkoalisi dengan partai lainnya. Dan PDI-P telah sepakat berkoalisi dengan PPP Versi Romahurmuzy yang memiliki empat kursi di DPRD Provinsi Gorontalo.
Walau PDI-P dan PPP telah bersepakat berkoalisi dan telah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon, namun hingga kini belum ada ketetapan kandidat yang akan diusung. Pastinya, kedua partai ini masih menunggu rekomendasi dari DPP.
Pasangan calon yang telah resmi memproklamirkan dan beroleh rekomendasi partai, yakni; Zainudin Hasan-Adhan Dambea. Pasangan ini akan diusung oleh PKS dan Hanura. Sedangkan Rusli Habibie-Idris Rahim telah beroleh rekomendasi dari Partai Golkar yang memiliki 12 kursi di DPRD Provinsi Gorontalo.
Sementarara PAN yang memiliki tujuh kursi di DPRD Provinsi Gorontalo, masih tarik menarik. Apakah rekomendasi PAN akan jatuh ke tangan Zainudin Hasan yang nota benenya salah satu unsur Ketua DPP PAN atau akan diberikan kepada Idris Rahim—Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo.
Nah, yang menarik bahan diskusi kolompok masyarakat yang dihimpun mediacerdasbangsa.com adalah Troy Pomalingo. Dimana ia disebut kandidat yang sedang menunggu ‘bola munta’. “Prediksi saya, pasangan calon yang telah resmi beroleh rekomendasi itu, kemungkinan akan berganti pasangan. Ini hanya sebatas asumsi yang bisa jadi benar, dan bisa jadi salah,” urai Pince Abas—sang aktifis desa di Kecamatan Paguyaman, Boalemo.
Namun Pince Abas tak berani menyebut nama dari pasangan calon yang bakal tergusur tersebut. Indra ke-enamnya memprediksi, bahwa pasangan calon yang mungkin terdepak itu disebabkan oleh masalah hukum dan persyaratan bakal calon. Akibatnya, calon penggantinya adalah Troy Pomalingo dan akan diusung oleh PDI-Perjuangan.
Apakah Troy Pomaingo akan mengganti Calon Gubernur atau Calon Gubernur yang bakal tergusur nanti? Pinca Abas hanya tertawa dan menjawab, “boleh jadi Calon Gubernur atau boleh jadi Calon Wakil Gubernur.”
Sementara Troy Pomalingo ketika dikonfirmasi tentang kesiapannya, ia menyatakan siap maju. “wait and see,” ungkapnya. Pengusaha muda ini memilih irit bicara. Intinya, jika ia diperintah partai, maka tidak ada alasan ia akan menolak. “Sami’na wa atho’na. Kami mendengar dan kami taat,” tandasnya. (MCB/02)
