MCB.COM (Gorontalo) – Selama ini masyarakat menilai bahwa polisi identik dengan menangkap penjahat dan penegak hukum. Image masyarakat seperti itu perlu dihilangkan, sebab polisi lebih ditekankan pada pelayanan masyarakat untuk memberi rasa nyaman.
Demikian keterangan Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol. Drs. Hengkie Kaluara yang wawancara langsung MCB.COM disela-sela kegiatan distribusi air bersih di Desa Bakti, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Kapolda berbintang satu ini menambahkan, polri lebih ditekankan pada tindakan preventif guna memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.
Menurut Hengki Kaluara, upaya pencegahan lebih penting dari pada penindakan. Penangkapan dan penindakan adalah hal yang terakhir dilakukan. Polisi diharapkan untuk memberikan solusi sementara dan peduli terhadap kepentingan masyarakat.
Misalnya saja kata Kapolda Gorontalo, polisi dapat memberikan pelayanan terhadap orang sakit, menanggulangi kebakaran, dan melihat persoalan yang lebih menyentuh kebutuhan rakyat. Pria berbintang satu ini meminta, agar polisi lebih dekat dengan masyarakat. Dengan demikian polisi secara otomatis telah menciptakan rasa aman di lingkungan.
Namun Hengki berharap agar masyarakat juga peduli akan pentingnya keamanan. Menjaga keamanan bukan saja tugas polisi, tetapi keterlibatan masyarakat merupakan hal yang terpenting untuk menjaga keamanan bersama.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Provinsi Gorontalo, Hans Pieter Mahieu memberikan apresiasi sangat luar biasa kepada Polda Gorontalo yang telah peduli terhadap kepentingan rakyat. Sikap tenggang rasa yang diberikan pihak Polda Gorontalo kepada masyarakat, merupakan salah satu cara jitu dalam rangka pendekatan untuk membina dan menjaga keamanan.
[ot-video type=”youtube” url=”https://www.youtube.com/watch?v=8CRwJJqsGbI”]
Disisi lain, Hans Pieter meminta Kapolda Gorontalo untuk lebih melakukan pengawasan terhadap oknum polisi yang ‘nakal’. Menurut Hans, oknum polisi ‘nakal’ tersebut sering ditemui di lapangan. Kadang oknum polisi berdalih sedang melaksanakan tugas pemeriksaan kenderaan, tapi terkadang terjadi ‘86’ dilapangan.
“Lihat saja beberapa bukti video yang beredar di youtube, dimana oknum polisi meminta upeti dari para pelanggar lalu lintas. Ini sebenarnya sangat memalukan dan patut menjadi perhatian para pimpinan kepolisian,” tandas Hans. (MCB.013/02)
