WARUNG KOPI

Rakyat Siap-siap ‘Dihipnotis’ Oleh Calon Gubernur

MUNGKIN sudah menjadi kebiasaan para politisi, setiap perhelatan pilkada selalu saja muncul dan datang janji-janji politik untuk menyenangkan hati rakyat. Kata-kata manispun seakan tak bisa dibendung bagai air mengalir merasuk qalbu pendengar. Tepukan tangan dan hiruk-pikuk, serta senyuman keceriaan menghiasi suasana batin yang sedang ‘dihipnotis’ oleh calon gubernur.

“Jika saya terpilih jadi gubernur, saya akan membangun infrastruktur dan peningkatan  ekonomi rakyat. Jika saya terpilih nanti, kesehatan dan pendidikan akan digratiskan. Jika saya kelak terpilih, listrik tidak akan padam lagi.” Itulah sebagian untaian kalimat disampaikan calon kepala daerah sewaktu kampanye.

Hipno 2

Ungkapan janji-janji itu menjadi ajang diskusi Warung Kopi (Warkop) dan direview sebagai bahan tertawaan yang malah dianggap lucu. Dan sebagian rakyat merasa senang mendengar ungkapan janji manis tersebut tanpa membekas—bagai air jatuh di daun talas. Mungkin rakyat sudah terbiasa dibohongi oleh para calon pemimpin di negeri ini.

Nah…, Kapan rakyat di negeri ini akan berpikir obyektif dan kritis terhadap calon pemimpinnya yang suka mengibuli rakyatnya? Pertanyaan itu sulit dijawab. Namun rakyat tidak bisa pesimis atas kondisi bangsa ini yang terlalu banyak menciptakan calon pemimpin daerah korup dan bermental bobrok.

Jangan salahkan ibu mengandung…! Kita tercipta dan dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih. Yang mengotori hati dan pikiran adalah lingkungan atau tempat dimana kita bersemayam menyambung hidup demi pemenuhan kebutuhan.

Saat ini sulit keluar dari sistim demokrasi Indonesi yang dikuasai oleh para politisi bermental bobrok dengan menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi dan partainya. Kenapa demikian? Para calon pemimpin di daerah ini terpaksa mengikuti arus. Partai politik harus dibayar dengan dalih “mahar politik.” Akibatnya, pemimpin terpilih jadi koruptor—makan uang rakyat.

Sebentar lagi Provinsi Gorontalo, tepatnya 15 Februari 2017 akan digelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Sejumlah calon mulai bermunculan dan datang dengan membawa konsep yang sama—demi kepentingan rakyat.

Sekarang terserah kita. Mau memilih calon koruptor atau yang benar-benar membangun daerah demi kemaslahatan umat. Bagaimana dengan anda? ***

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top