Advetorial

Dewan Kota Berikan Informasi Pengelolaan Sampah Dan Perhubungan Ke DPRD Semarang

MCB.COM (Kota Gorontalo) – DPRD Kota Gorontalo menerima kunjungan kerja  oleh DPRD Kabupaten Semarang. Kunjungan tersebut disambut langsung pimpinan dan anggota DPRD Kota Gorontalo, Senin (25/9) di Aula Utama Kantor Dewan.

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengatakan, kunjungan kerja tersebut terkait persampahan dan perhubungan, dimana pengelolaan sampah dan area traffic control system (sistem kendali lalu lintas kenderaan) yang nanti akan dimulai pada tahun 2018 di Kabupaten Semarang.

Bondan mengatakan, kunjungan kerja ini diharapkan bisa mendapatkan masukan maupun informasi  berbagai program Pemerintah Kota Gorontalo, sehingga bisa diterapkan di Kabupaten Semarang. “ Dari hasil kunjungan ini, banyak yang kita dapatkan. Insya Allah bisa kita terapkan di Kabupaten Semarang,” terangnya.

Ditanya, kenapa Kota Gorontalo dipilih menjadi agenda kunjungan kerja? Bondan menjawab, Kota Gorontalo  cukup bisa menjadi referensi DPRD Kabupaten semarang di bidang persampahan dan perhubungan.

Sementara itu, ketua komisi C DPRD Kota Gorontalo, Hais Nusi mengatakan, wajar DPRD Kabupaten Semarang melaksanakan kunjungan kerja di Kota Gorontalo dalam hal persampahan, sebab Kota Gorontalo meraih Adipura tiga tahun berturut-turut.

Hais Nusi juga memberikan masukan kepada DPRD Kabupaten Semarang agar melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan terkait persampahan. Dimana sebelumnya kata Hais, DPRD Kota Gorontalo pernah melakukan kunjungan kerja terkait persampahan ke Balikpapan. “Malah di sana sangat luar biasa, sampah bisa ditukar menjadi beras, sampah menjadi tujuh bahan pokok, sampah bisa menjadi gas,” jelas Hais.

Pada kesempatan itu pula, Ketua Komisi C DPRD Kota Gorontalo ini memberikan informasi tentang bagaimana menggali PAD.  Kota Gorontalo hanya berpenduduk sekitar seratus ribu jiwa, bisa mempunyai kontribusi PAD kurang lebih 248 miliar.

“Terutama pada pendapatan parkir. Kita hanya mempunyai 9 titik yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Kota Gorontalo, bisa ber omset  200 Juta setiap bulan. Padahal di Kabupaten Semarang ada 16 titik yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, tapi PAD-nya sama dengan Kota Gorontalo. Itu yang membuat mereka tertarik,” tuturnya.* (01/02/16)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top