MCB.COM (Gorontalo) – Pertarungan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Gorontalo semakin ketat. Tampak dari hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian Politik dan Opin Publik Universitas Negeri Gorontalo menyebutkan bahwa tingkat elektabilitas pasangan Hana Hasanah-Tonny Yunus (HATI) pada posisi 36,74%. Sementara pasangan Rusli Habibie-Idris Rahim (NKRI) 35, 48% , dan Zainudin Hasan-Adhan Dambea (Zihad) 17, 35%. Sedangkan swing voters 10,4 %.
Dari data yang disampaikan Ramli Mahmud pada konferensi pers (3/1) di Hotel Damhil Gorontalo menyebutkan, sekitar 50% masyarakat pemilih kemungkinan besar akan beralih pilihan. Apalagi pemilih dari partai Golkar yang cenderung rasional. Bahkan Ramli mengatakan, sekitar 55, 2% masyarakat tidak menginginkan calon yang sedang bermasalah hukum atau terpidana.
Menurut Ramli, populasi survei ini adalah masyarakat Provinsi Gorontalo yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah pada saat wawancara, serta bukan anggota TNI/POLRI. Dikatakan, jumlah sampel dalam survei ini adalah 558 responden dengan margin error 3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Ramli menjelaskan, metode pengumpulan data adalah responden terpilih secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai responden untuk setiap satu desa atau kelurahan.
Dikatakan, wawancara dikontrol secara sistematis oleh peneliti atau supervisor pusat dan koordinator wilayah dengan melakukan cek ulang di lapangan (spot check) sekitar 20-30% dari total data masuk, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan. “Dalam proses penjaminan metodologi dan akurasi data tidak ditemukan kesalahan berarti,” ujarnya.
Dijelaskan lagi, kendali mutu survei adalah pewawancara lapangan adalah mahasiswa dan mendapatkan pelatihan (workshop) di setiap pelaksanaan survei. Seluruh kegiatan tahapan survei dilaksanakan pada 24 Desember 2016 hingga 30 Desember 2016.
“Pengambilan data dilakukan secara serentak di dua daerah, yakni; Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui data sensus (BPS) terakhir,” tandasnya. (MCB.02)
