Opini

Isu KLB Demokrat, Pendiri dan Pengurus Partai Kurang Solid

Oleh: Jerry Massie
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies

Partai Demokrat yang dipimpin Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono kembali diterpa prahara yakni para pendir mendesak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Hal tersebut dilakukan, disaat partai ini merapat ke koalisi Jokowi.

Memang berita ini sudah sempat berhembus sekian lama. Dugaan saya isu KLB, yang digagas Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD), tak lain ingin menggoyang kepemimpinan SBY.

Setidaknya, desakan ini bisa jadi dalam internal terbelah dua. Tapi sayangnya banyak DPD/DPC yang menolak. Saya nilai agenda ini belum terlalu tepat.

Setidaknya, ada yang ingin tetap berada di kubu Prabowo ataukah ada yang ingin di kubu Jokowi?

Para pendiri partai sebut saja, Ahmad Mubarok, Ahmad Jaya, almarhum Sys NS adapula nama Vence Rumangkang.

Bagi saya kurang Etis mengadakan KLB, memang alasan utama yakni turunya suara Demokrat yang kini tinggal 7,7 persen serta sejumlah kader yang kerap bikin gaduh partai. Tapi memang kalau AD/ART Partai Demokrat ada aturan seperti itu bisa saja dilakukan.

Namun tak etis SBY masih dirundung duka dengan kepergian sang istri tercinta tiba-tiba KLB menyeruak ke publik.

Barangkali ada pemikiran yang progresif dari para pendiri, dimana mereka mau partai ini tetap konsisten dan punya brand image yang baik.

Memang dengan berhembusnya KLB maka saya pastikan tak kompak lagi di internal partai. Jadi SBY perlu mengumpulkan para pendiri partai di cari the way out atau jalan keluar. Karena semua problem partai bisa diatasi denga jalan komunikasi dua arah. Saya nilai komunikasi agak lemah jadi para pendiri mau ada penyegara di partai tersebut.

Para pendiri dikenal dengan tim 9 diantaranya, Ahmad Mubarock, Subur Budhisantoso, Irzan Tanjung, RMH. Heore Syswanto, RF. Saragijh, Dardji Damodihardjo, Rizald Max Rompas dan T. Rusli Ramli, termasuk Ahmad Yani Wachid yang punya komitmen membuat partai ini besar dan kuat. Namun seiringnya waktu, perpecahan mulai terjadi.

Saat ini SBY masih punya daya pikat di Demokrat kendati awalnya pendiri adalah Ahmad Yani Wachid. Karena orang melihat Demokrat pasti dihubungkan dengan SBY. Dengan munculnya nama-nama Andi Arief dan Fredy Hutahaen serta lainnya maka partai ini sudah tak terarah secara konseptual. The Spirit of Demokrat seakan telah pudar.

Hal inilah yang sepertinya dilihat oleh para pendiri partai. Seperti itu kondisi lapangan, mereka tidak solid lagi. Jadi kejayaan demokrat sudah mulai pudar, Memang salah settingan sejak awal.

Disisi lain, SBY kurang minta petunjuk atau masukan lagi kepada para pendiri, tinggal generasi kedua dan ketiga. Ini titik lemahnya.

Bisa jadi akan ada dualisme bahkan perpecahan mengingat sejumlah DPD masih mempertahankan SBY sebagai ketua umum.

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top