MCB.Com (Kota Gorontalo) – Teka-teki siapa yang bakal diusung Partai Golkar sebagai bakal calon walikota, masih menuai tanda tanya besar. Terkesan Marten Taha dan Fedriyanto Konio seakan memperebutkan rekomendasi dari partai pohon beringin. Keduanya sama-sama kader Golkar.
Beberapa kalangan menyesalkan ‘pecah kongsi’ antara keduanya yang nota benenya memegang pucuk pimpinan—sebagai ketua dan sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo. Padahal yang diperebutkan adalah Partai Golkar yang belum genap atau tidak memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon.
Suara Partai Golkar di DPRD Kota Gorontalo hanya memiliki 4 kursi, sementara yang dipersyaratkan dalam Undang-undang pilkada harus memiliki minimal 5 kursi atau 20 persen dari perolehan kursi dewan di daerah tersebut. Artinya, Partai Golkar wajib melakukan koalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat minimal.
Walikota Marten Taha bersama Aparatur Sipil Negara (ASN).
Nah, kondisi seperti itu membuat pendukung Marten Taha sedikit was-was. “Jika Pak Marten dan Pak FYK (Fedriyanto Konio-red) berebut kursi yang tidak genap seperti itu, justru akan menguntungkan calon lain. Akibatnya, bukan keuntungan diperoleh, malah kekalahan yang didapat oleh keduanya. Cobalah mengerti hati rakyat…! Jangan hanya ingin berebut ‘syahwat politik’ sehingga mengorbankan banyak orang,” ujar Yusran yang mengaku pendukung Marten Taha ketika berbincang-bincang di warung kopi.
Melihat kondisi Partai Golkar seperti itu, Marten Taha tampil dengan gayanya yang santun dan sabar. Ia berpesan kepada para pendukungnya agar tetap menjaga hubungan silaturahim. “Jangan saling menjelekkan dan saling menghujat! Apalagi salaing mencelah satu sama lainnya,” tulis Marten di akun facebooknya.
Ia menghimbau, agar selalu menjaga hubungan baik. Jangan saling ledek-ledekan, sebab tulis Marten, tidak baik dari sisi persahabatan, apalagi ditinjau dari sisi agama. “Terima kasih atas atensinya. Kita gelorakan semangat untuk memenangkan PG (Partai Golkar-red) dalam pilkada,” tambahnya lagi dalam tulisannya.
Pukul 18.51 Wita, Minggu (19/8), Marten Taha merilis lagi hasil beberapa lembaga survei di akun facebooknya, yang menempatkan dirinya masih tertinggi, baik dari segi popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. “Paling berkesan buat saya, ternyata banyak ibu-ibu rumah tangga yang menyukai saya dan para Aparatur Sipil Negara. Terima kasih atas dukungannya. Rapatkan barisan..!” tulis Marten.* (01/02)
