Gorontalo

Marten Taha Membidik Partai Koalisi Yang Mana?

MCB.Com (Kota Gorontalo) – Pilkada serentak tahun 2018 rencananya akan digelar tanggal 27 Juni. Pilkada golombang ketiga ini akan dilaksanakan di 17 provinsi dan 154 kabupaten dan kota, termasuk Pilkada Kota Gorontalo.

Menariknya, partai-partai di Kota Gorontalo tidak satupun memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon. Beberapa partai yang memiliki kursi di DPRD Kota Gorontalo tampak memberi isyarat ingin berkoalisi dengan Partai Golkar yang nota bene hanya memiliki 4 kursi. Isyarat itu diarahkan untuk mendukung Marten Taha.

Misalnya saja; PKS, PBB, PPP, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. Bahkan Partai Demokrat sendiri telah membuka pendaftaran bagi bakal calon walikota dan wakil walikota. Marten Taha pun ikut mendaftar sebagai calon walikota.

Marten Taha mendaftar Calon Walikota di Partai Demokrat.

Walau PBB mengaku akan berkoalisi dengan Partai Golkar untuk mendukung Marten Taha, namun bukti dukungan itu belum terlihat. Salah satunya adalah rekomendasi dari DPP. Demikian pula Partai Demokrat yang telah membuka ruang bagi Marten Taha mendaftar sebagai calon walikota, belum dapat dipastikan akan berkoalisi dengan Partai Golkar.

Intinya, setiap partai politik yang akan mengusung pasangan calon harus mendapat persetujuan  dari DPP. Hal tersebut tertuang pada pasal 42 ayat (5) Undang-undang nomor 10 Tahun 2016 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan walikota.

Sementara Marten Taha sendiri ketika ditanya MCB.Com beberapa waktu lalu mengatakan, partai-partai yang telah menemuinya hanya melakukan silaturahim biasa dan sebatas komunikasi politik. Belum ada deal politik yang dibangun antar partai.

Marten Taha bersama Pengurus Partai Gerindra.

Lantas Marten Taha mebidik partai politik yang mana untuk diajak berkoalisi? Nah, ini yang menarik bahan obrolan rumah kopi. Politik itu tidak konsisten, dinamis, dan selalu berubah sesui dengan kepentingan dan perkembangan. Apalagi jika bicara tentang kesepakatan politik.

Kesepakatan itu bentuknya berbeda. Bisa jadi bicara soal  mahar politik atau apalah istilah lainnya. Bisa saja kesepakatan soal siapa walikota dan siapa wakil walikota. Disitulah tarik menariknya kepentingan politik. Kita tunggu saja.* (01/02)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top