MCB.COM (Gorontalo) Kawasan lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo mendadak ramai dengan aksi demo para pengemudi bentor. Dalam aksinya, demonstran membawa spanduk bertuliskan menolak tegas keberadaan bajaj yang rencananya dalam waktu dekat akan masuk ke gorontalo.
Pengemudi bentor menyatakan, bentor merupakan alat transportasi khas Gorontalo, dan sudah menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Gorontalo. Jika Bajaj diijinkan masuk ke Gorontalo, pengemudi bentor mengaku akan kehilangan sumber mata pencaharian.
Setelah berdemo di kawasan Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo, pengemudi bentor melanjutkan aksinya di depan kantor Walikota Gorontalo. Dihadapan Walikota Gorontalo Marten Taha, demonstran meminta ketegasan sikap pemerintah kota dalam menyikapi masalah tersebut.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Marten Taha mengatakan, tidak akan mengijinkan Bajaj masuk Kota Gorontalo. Menurut Walikota, bentor bukan semata alat transportasi bagi warga di Kota Gorontalo, namun lebih dari itu bentor dinilai menjadi salah satu solusi mengurangi angka pengangguran dan merupakan hasil kreatifitas putra Gorontalo. Untuk memperoleh bajai saja warga harus menyediakan biaya sebesar 60 juta rupiah. Setelah mendapatkan penjelasan dari Walikota, masa aksi membubarkan diri dengan tertib. (MCB-Ferdi.01)
