MCB.Com (Kota Gorontalo)- Beberapa minggu terakhir—hampir sebulan lamanya, Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulondalangi, Kota Gorontalo dilanda krisis air bersih. Selain minimnya suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) Kota Gorontalo, juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Persoalan ini tentu tidak harus dibiarkan begitu saja. Pasalnya, tidak beroperasinya sistem jaringan pipa milik PDAM, jelas berdampak buruk pada kepentingan masyarakat luas yang notabanenya hanya mengandalkan air PDAM.
Dengan bermodalakan mobil tangki saja tidak cukup menampung kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dari pantauan awak media, rata-rata rumah penduduk di pesisir pantai dan di atas pegunungan, sebagian besar warga sekitar memilih membeli air yang dipasok dari luar Kota Gorontalo. Demikian halnya jika hanya mengandalkan air sumur, belum bisa memenuhi kebutuhan.
“Ya, memang sudah beberapa minggu somo satu bulan torang di Pohe ini sulit sekali air bersih. Kadang kalau datang oto tangki sering baku rampas. Karena kalau tidak bagitu belum tentu mo ba dapa. Mo harap parigi belum tentu,” ujar Amang.
Di tempat terpisah, kalimat yang sama disampaikan salah seorang warga sekitar bahwa tidak adanya ketersediaan air tersebut disebabkan adanya kerusakan beberapa alat jaringan yang menjadi penyuplai air.
“Katanya memang ada beberapa alat yang rusak. Masih menunggu alat dari jerman. Tapi sampai sekarang belum ada. Dan ini sudah lama, sementara torang sangat butuh air,” kata Jek panggilan akrabnya.
Pihak PDAM Kota Gorontalo, saat dimintai keterangan terkait dengan persoalan krisis air bersih yang melanda Kelurahan Pohe, tidak satu pun dapat ditemui dengan alasan sedang keluar. Yang ada hanyalah beberapa security dan staf yang berada di loket pembayaran. Mereka pun tak mau memberikan keterangan. (01-17)
