ABDUL Haris Nadjamudin-Hamim Pou adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango yang terpilih melalui pilkada pada periode 2010-2015. Keduanya maju melalui jalur independen—mengalahkan incumbent Ismet Mile dan pasangannya Ibrahim Ntau. Haris Nadjamudin-Hamim Pou yang dikenal (H20) memperoleh suara 37 persen. Sayangnya, Bupati dicintai rakyat ini dinon aktifkan lantaran turunnya Putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA) nomor 50K/Pid.Sus/2011 tentang kasus korupsi pembangunan Pentadio Resort.
Demonstrasi masyarakat ke Pemenintah Provinsi Gorontalo dan DPRD Bone Bolango yang meminta Abdul Haris Najamudin diaktifkan kembali seakan tak berarti apa-apa. Cucuran keringat dan deraian air mata menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bone Bolango. Bahkan hingga tindakan anarkis para demonstran menghiasi unjuk rasa kala itu.
Sayangnya perjuangan rakyat Bone Bolango berhenti seiring Abdul Haris Nadjamudin meninggal dunia. Mereka menangis.., mereka bersedih. Tapi…, mau apa lagi?
Singkat cerita, sekitar pukul 13.00 WIB, dikabarkan Haris Najamudin mendadak sesak nafas. Ia sedang makan di rumah makan Padang, depan Hotel Sofyan Cikini, Cut Mutiah, Jakarta Pusat yang menjadi langganan Haris menginap. Kontan saja pihak rumah makan dan petugas Hotel segera melarikannya ke RS. Cikini yang kebetulan tidak jauh dari tempat kejadian.
Namun Allah berkata lain, Innalillahi wainnailahi rajiuun. Ternyata Allah lebih sayang kepada Haris Nadjamudin. Siapapun tidak akan tau kapan ajal akan tiba, dan dimanapun tempatnya berada. Semuanya Allah telah mengaturnya, dan tak ada satupun manusia bisa membantahnya.
Kini Abdul Haris Najamudin telah tiada. Dia pergi untuk selamanya—meninggalkan dunia yang fana ini sebelum rakyat merasakan kepemimpinannya. Semua menjadi kenangan manis yang terukir indah di hati masyarakat Bone Bolango. Kecintaan rakyat terhadap Almarhum Haris Nadjamudin masih saja terpatri di hati mereka. Sikap tegas dan rendah hati Almarhum menjadi ajang perbincangan.
Celotehan warung kopi mulai bermunculan terhadap Hamim Pou seiring ditetapkannya ia sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo tertanggal 10 Maret 2016 atas dugaan penyimpangan bantuan sosial (Bansos) Bone Bolango tahun anggaran 2011-2013.
Nada-nada miring terhadap Bupati Bone Bolango yang baru dilantik 17 Februari 2016 ini menghiasi perbincangan warung kopi. Geli.., ngilu.., sedih.., marah.., jika mendengar celotehan warung kopi. Intinya, sebagian masyarakat Bone Bolango teringat kembali kejadian yang menimpa Almarhum Haris Nadjamudin. Tidak etis celotehan warung kopi tersebut diuraikan.
Silahkan anda menterjemahkan sendiri. Anda sudah tau semua ceritanya. Apalagi pendukung panatik H2O. ***
