MCB.Com (Kabupaten Gorontalo) – Problem angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Pasalnya, berdasarkan data menunjukkan angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk terus meningkat. Oleh sebab itu pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan terus menggenjot untuk melakukan penanganan.
Adapun upaya yang dilakukan Pemda Kabupaten Gorontalo yakni dengan mengupayakan pengembangan fasilitas kesehatan berupa alat kesehatan yang terus dibenahi. Tahun 2016 mendapat dana pengadaan alat kesehatan serta pengembangan rumas sakit dan puskesmas-puskesmas.
Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo sangat bersyukur atas bantuan dana sebesar 19 Miliar untuk pengadaan alat kesehatan dan mendorong pengembangan rumas sakit dan puskesmas-puskesmas. Hal tersebut disampaikan Nelson ketika membuka Musyawarah Ikatan Dokter Indonesia(IDI) Cabang Kabupaten Gorontalo, Minggu(26/3).
“Kami pun akan mendorong pengembangan fasilitas pembangunan rumah sakit di Kecamatan Boliyohuto yang akan dibangun pada tahun 2017 ini,” ujarnya.
Selain itu kata Nelson, RSUD MM Dunda harus direlokasi. Persoalannya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo yang semakin bertambah, rumah sakit ini sudah tidak layak.
Menurut Nelson, bukan hanya pembangunan fasilitas kesehatan terus dibenahi, tetapi pengembangan SDM pun harus menjadi perhatian. Nelson mengakui bahwa jumlah dokter masih terbatas. Olseh sebab itu tahun 2017 ini pemda menganggarkan pemberikan beasiswa bagi dokter umum, terutama bagi dokter yang berada di desa terpencil—termasuk dokter spesialis.
“Tahun ini pemkab menganggarkan sebesar dana 5 miliar umelalui APBD untuk beasiswa bagi dokter, termasuk masyarakat. Sudah adatujuh orang dokter yang minta tanda tangan sama saya,” jelas Nelson.
Nelson minta kepada IDI dan Dinas Kesehatan agar merancang dengan baik para dokter yang akan mendapatkan beasiswa. Dikhawatirkan antara dokter ahli dan dokter umum akan sama biayanya. Makanya Nelson minta agar beasiswa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Mantan Rektor UMG ini akan mengembangkan juga SMA Kesehatan dan farmasi di Kabupaten Gorontalo. Tentunya untuk mengembangkan ke arah itu, dibutuhkan kerja sama dengan perguruan tinggi terkait.
“Alhamndulillah Pemkab Gorontalo sudah menjalin kerjasama dengan UNHAS dan UNAIR, sehingga ini memberi ruang untuk kita bisa mendorong sekolah dibeberapa perguruan tinggi, termasuk juga dari Fakultas kedoteran Gigi UI,” tandasnya. (Olu-Udin/Humas)
