MCB.Com (Boalemo) – Ratusan rumah di beberapa desa di Kabupaten Boalemo, Senin (6/3) terendam banjir. Hal ini disebabkan oleh turunnya hujan yang terus menerus—sejak pukul 13.30 Wita, dan baru berhenti sekitar pukul 20.00 Wita. Hingga berita ini diturunkan, belum dapat dihitung kerugian materi yang dialamai oleh masyarakat akibat bencana banjir tersebut.
Hasil pantauan MCB.Com, kondisi terparah yang terendam air berada di Desa Potanga, Kecamatan Botumoito. Luapan air mencapai ketingggian sekitar 1 meter, sehingga merendam rumah penduduk serta fasilitas umum berupa masjid dan sekolah. Sedangkan di Kecamatan Tilamuta, seperti di Desa Pentadu Barat, Lamu, Ayuhulalo dan Piloliyanga, rata-rata ketinggian air mencapai sekitar ½ meter.
Dampak dari banjir tersebut berasal dari gunung yang disebabkan oleh kerusakan hutan. Fungsi hutan sebagai resapan air tak ada lagi menghalangi. Akibatnya, air yang berasal dari gunung langsung menggenangi kawasan rumah penduduk dengan skala besar.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Boalemo cepat tanggap setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan aparat desa. Tim BPBD segera turun—melakukan penyelamatan ke titik-titik banjir yang terparah. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan oleh bencana banjir tersebut.
Koordinator Tim BPBD Kabupaten Boalemo, Faisal Hurudji menjelaskan, salah satu penyebab banjir berasal dari beberapa proyek tanggul dan drainase yang terbengkalai. Contohnya, di Desa Pentadu Barat, dusun Dulango. Sebelumnya Desa Pentadu Barat tidak pernah mengalami banjir separah itu.
Menurut Faisal, sebelumnya masyarakat setempat memprotes pembangunan tanggul dan drainase, sehingga pembangunannya dihalang-halangi. Namun, dengan adanya musibah banjir seperti ini, masyarakat setempat akan membuat pernyataan untuk tidak akan menghalangi pelaksanaan proyek tersebut. Bahkan masyarakat akan membuat pernyataan untuk tidak akan menghalangi pelaksanaan proyek tersebut. (MCB/Danny/Fadhly)
