WARUNG KOPI

RH Tunggu Putusan Idris, Putusan Golkar, atau Putusan MA?

Sepertinya Pemilihan Gubernur Gorontalo menjadi salah satu ajang diskusi yang seakan tak ada habisnya. Pagi, siang, sore, malam, diskusi itu menghiasi warung kopi. Disebutlan beberapa nama kandidat kuat gubernur maupun wakil gubernur, yakni; Rusli Habibie (RH), Idris Rahim (IR), Zainudin Hasan ((ZH), Tony Uloli (TU), Hana Hasana, Troy Pomalingo, serta beberapa nama lainnya.

Tranding topik diskusi warung kopi adalah Rusli Habibie dan Idris Rahim. Banyak hal yang muncul menjadi pertanyaan. Kontan saja asumsi, prediksi, dan colotehan, mengundang tawa para pengunjung warung kopi kala itu.

Colotehan warung kopi itu terungkap, mungkin RH masih menunggu keputusan Idris Rahim untuk menyatakan diri siap berpasangan kembali dengan RH (NKRI Jilid II)? Kemungkinan lain, RH masih menunggu rekomendasi dari DPP Golkar, atau RH lagi pusing menunggu putusan dari Mahkamah Agung (MA) yang hingga kini belum kunjung datang? Semua hanya serba kata mungkin—tidak bisa dipastikan.

Jika Idris Rahim yang ditunggu atas sikapnya menyatakan diri bersedia berpasangan dengan RH, masih sulit diprediksi. Idris Rahim telah menjadi Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Gorontalo. Dengan demikian, Idris Rahim harus patuh dan taat Rekomendari DPP PAN yang menjadi keputusan.

Sementara RH diprediksi masih memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi—tidak ada lawan. Namun RH hingga kini belum menentukan sikap soal wakil gubernurnya, dengan alasan masih menunggu survei.

Partai Golkar di Provinsi Gorontalo memiliki 12 kursi di DPRD yang sudah memenuhi syarat untuk dijadikan RH sebagai kenderaan politiknya—tidak harus berkoalisi. Bahkan kader kuat dari Partai Golkar sendiri telah menyatakan siap untuk mendampingi RH, misalnya, Rustam Akili. Ia pada Pilkada 2015 di Kabupaten Gorontalo lalu memiliki modal kurang lebih 64 ribuan suara.

Desakan kader Golkar dan pendukung RH untuk segera menentukan wakilnya semakin menggelinding. Dorongan itu semakin kuat bagai hembusan angin puting beliung yang bertiup kencang ke arah RH agar segera menetukan sikapnya. Tapi RH tampak santai, cuek,  seakan tak respon atas desakan dan teriakan pemuda Golkar diberbagai diskusi.

“RH berpasangan dengan te palemba saja bisa menang..!” Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Berbagai suvei yang dilakukan bakal calon lain, survei RH masih tinggi. Contohnya salah satu lembaga survei, Median (Media Survei Nasinal) pada tanggal 9-21 Februari 2016 menyebutkan, tingkat popularitas RH, 93 persen, dan elektabilitasnya, 40,4 persen.

Nah.., apakah RH mendengar suara pendukungnya yang meminta ia segera menentukan sikap atau suara rakyat itu dibiarkan saja? Kita tunggu saja. Menurut anda bagaimana? **

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top